Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PILKADA SUMUT: Warga Di Padang Bulan Bingung Akibat Sistem Acak TPS & DPT

BISNIS.COM, MEDAN – Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Lingkungan VI Kelurahan Padang Bulan, Medan Selayang dibuat secara acak dan saling silang sehingga dinilai membingungkan masyarakat yang ingin menggunakan hak suaranya di dalam Pemilihan Umum Kepala

BISNIS.COM, MEDAN – Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Lingkungan VI Kelurahan Padang Bulan, Medan Selayang dibuat secara acak dan saling silang sehingga dinilai membingungkan masyarakat yang ingin menggunakan hak suaranya di dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah Sumatra Utara.

Berdasarkan pantauan Bisnis, terdapat dua Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Lingkungan VI tersebut yakni TPS 14 di jalan Sukabaru dan TPS 15 di Gang Sipirok.

Warga yang tinggal di sekitar lingkungan TPS 14 justru mencoblos di TPS 15, begitupula sebaliknya. Tidak sedikit pula, warga yang berada di lingkungan TPS 15 tercatat sebagai DPT di TPS 13.

Sastra Sembiring warga lingkungan IV mengatakan DPT yang dibuat secara silang ini baru kali ini dilaksanakan sehingga dinilai cukup membingungkan meskipun masih berada di dalam satu lingkungan. Dia yang merupakan warga di Gang Sipirok yang lokasinya berdekatan dengan TPS 15, justru harus mencoblos ke TPS 13.

“DPT dan TPS-nya dibuat secara silang dan acak. Sesuatu yang tidak perlu dipersulit kok malah dibuat rumit. Memang masih satu lingkungan tapi warga yang tinggal di sekitar TPS 15 malah DPT dibuat ke TPS lain. Baru ini, biasanya nyoblos di TPS lingkungan sendiri,” ucapnya ditemui Bisnis, Kamis (7/3/2013).

Selain dari masyarakat, panitia yang membagikan undangan pun agak kerepotan karena harus membagi surat suara pada warga yang bukan satu lingkungan.

“Bagi undangannya agak susah karena bukan wilayah kita dan kurang kenal orangnya, apalagi di sini banyak anak kuliahan,” jelasnya yang juga ketua KPPS TPS 15.

Sementara itu, Adi Anggota Panitia TPS 14 mengatakan kondisi TPS dan DPT yang dibuat secara acak ini salah satunya dibuat untuk mengantisipasi kecurangan dan agar pembagiannya menjadi lebih merata. Sebab, ada lingkungan yang warganya cukup banyak maka dipecah ke TPS lain yang warganya sedikit dengan harapan TPS menjadi lebih ramai.

“Tidak juga membingungkan karena sebelumnya sudah mendapatkan undangan dari panitia dan lagi ini masih satu lingkungan. Kalau memang mereka cukup antusias memilih, pasti akan datang ke TPS nya masing-masing,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Fajar Sidik
Editor : Others
Sumber : Dewi Andriani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper