Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BNPB: Korban Berjatuhan Akibat Bangunan Tak Tahan Gempa

JAKARTA: Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menilai jatuhnya korban dan timbulnya kerusakan bukan disebabkan oleh gempa bumi, namun oleh bangunan yang runtuh pasca bencana tersebut terjadi.Konstruksi bangunan yang tidak tahan gempa bisa

JAKARTA: Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menilai jatuhnya korban dan timbulnya kerusakan bukan disebabkan oleh gempa bumi, namun oleh bangunan yang runtuh pasca bencana tersebut terjadi."Konstruksi bangunan yang tidak tahan gempa bisa hancur dan menimpa penghuninya," ujarnya Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, dalam keterangan yang diterima Bisnis, Sabtu (15/9).Dia mencontohkan gempa bumi yang terjadi di Padang 2009 lalu menyebabkan 114.797 rumah rusak berat, 67.198 rumah rusak sedang, dan 67.838 rumah rusak ringan, serta ratusan bangunan hancur. Itu masih ditambah  1.195 orang meninggal dan 619 orang luka-luka.Gempa bumi yang terjadi di Bogor dan Sukabumi pekan lalu juga merusak 560 rumah. Padahal gempa tersebut memiliki kekuatan yang tergolong relatif kecil. "Umumnya kerusakan bangunan karena tidak dibangun dengan konstruksi tahan gempa," jelasnya.Meskipun gempa tidak dapat diprediksi, ujarnya, namun dapat diminimalisir dampaknya dengan membangun rumah tahan gempa. "Konsep bangunan tahan gempa pada dasarnya adalah upaya untuk membuat seluruh elemen rumah menjadi satu kesatuan yang utuh dan tidak lepas  akibat gempa," ujarnya.Penerapannya, kata dia, dengan cara membuat sambungan yang cukup kuat diantara berbagai elemen serta pemilihan material dan pelaksanaan pembangunan yang tepat. Teknologi rumah tahan gempa di Indonesia sangat banyak, tinggal konsultan bangunan memilih konstruksi yang dinilai lebih efisien dan aman untuk suatu daerah.Dia menjelakan rumah tradisional di Indonesia, seperti rumah Gadang, rumah kayu di Jawa dan Sunda merupakan rumah yang dibangun dengan mengadaptasikan gempabumi. Terbukti ratusan tahun tetap kokoh berdiri."Namun seiring dengan perubahan gaya hidup, rumah tradisional berganti dengan tembok yang tidak diikuti dengan konstruksi yang memadai," ujarnya.Saat ini masih banyak rumah-rumah penduduk yang dibangun tanpa memperhatikan kaidah konstruski tahan gempa. Beberapa penyebab antara lain, minimnya sosialisasi, terbatasnya pengetahuan tukang, lebih mahalnya konstruksi rumah tahan gempa, dan lemahnya pengawasan IMB. (faa)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Dara Aziliya

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper