JAKARTA: Dalam orasi ilmiahnya di acara dies natalis yang digelar di baruga Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar, Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD, menyebutkan bahwa kini, para sarjana dan lulusan universitas telah menjadi beban negara.
Pasalnya, banyak sarjana yang tak langsung terserap lapangan kerja."Lulusan universitas bukan berarti aset, tetapi menjadi beban negara. Karena belum tentu lulusan universitas bermanfaat bagi negara, karena faktanya banyak yang menganggur dan tidak bisa memanfaatkan ilmu yang diperolehnya dari universitas," kata Mahfud dalam situs resmi penerimaan CPNS.Pada acara yang dihadiri oleh Gubernur Sulsel, Panglima Kodam (Pangdam) VII Wirabuana, Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda), Panglima Komando Operasional Angkatan Udara (Pangkoopsau) II Makassar, Danlantamal VI Makassar, dan Guru Besar Unhas itu, Mahfud menambahkan, sarjana belum pantas disebut cendekiawan meski telah mengenakan toga.
Proses meraih gelar sarjana, lanjutnya, hanya mengukur kecerdasan otak. Namun, Mahfud berharap setiap sarjana mampu menjadi seorang cendekiawan."Untuk memperbaiki negara Indonesia, sudah banyak universitas yang bisa memberikan terapi. Tetapi, terapi dari universitas tidak dipergunakan. Banyak sudah teori yang dimunculkan, tetapi ketika keluar dari kampus teori berubah dan menjadi koruptor," tandasnya.(api)