JAKARTA: Ajang 10th Asean Ports and Shipping 2012 Exhibition and Conference belum lama usai. Namun infrastruktur pelabuhan di Indonesia masih menjadi sorotan sejumlah investor dari dalam dan luar negeri.Untuk mengetahui apa saja sorotan itu, Bisnis mewawancarai Dirjen epartemen Pelabuhan Laut dan Bea Cukai dan Hamriyah Free Zone Authority Sharjah, Uni Emirat Arab (UEA), Rashid Al Leem. Berikut petikannya. Apa itu Hamriyah Free Zone Authority?Sharjah adalah salah satu dari tujuh negara bagian UEA de ngan populasi mencapai 1,6 juta, atau 18% populasi UEA.Kami memiliki Hamriyah Free Zone Authority yang di diri kan pada 12 November 1995.Tujuannya guna menarik in vestasi langsung investor asing [foreign direct investment/ FDI]. Seluruhnya dimiliki oleh Pemerintah Sharjah.Kami mampu menarik hampir 6.000 investor dari sekitar 157 negara di seluruh dunia dengan jumlah investasi di sana mencapai di atas US$8 miliar [sekitar Rp72 triliun].Apa tujuan utama datang ke Jakarta?Indonesia adalah negara yang kaya. Kaya akan sumber daya alam, sumber daya manusia, intelektual, kemampuan sehingga kalian harus mengembangkan itu.Indonesia mesti membuka kesempatan buat investor luar negeri, maka itu kami datang mem berikan saran dan saling kerja sama.Sebetulnya apa masalah utama di pelabuhan Indonesia?Tantangan pelabuhan di Indonesia adalah infrastruktur. Ini yang utama.Kami melihat sendiri dan merasakan persoal an ini. Selain itu juga masalah kekuatan manajemen dan kepemimpinan.Banyak masalah di sini, soal jalan raya menuju pelabuhan, ini tantangannya dan memang tidak mudah.Tak hanya itu, soal administrasi juga menjadi kendala bagi investor terutama. Oleh karena itu, poinnya adalah ke depan bagaimana Indonesia bisa menarik investor bukan hanya lokal melainkan juga pemain internasional yang punya kemampuan finansial dan kapasitas.Saat ini, kita hidup di era globalisasi, persaingan begitu ketat. Sangat kompetitif.Apalagi Indonesia berada di posisi atau lokasi yang begitu strategis di dunia meski tetap bersaing dengan negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura yang juga punya pelabuhan.Perlu adanya perbaikan infrastruktur yang memadai.Bagaimana komitmen negara Anda kepada Indonesia?Saya cinta negara ini, baru pertama kali ke sini tetapi sudah terkesan. Belum ada rencana pertemuan dengan pemerintah Indonesia.Namun dalam hal ini ketika berbicara dalam konferensi 10th Asean Ports and Shipping 2012 Exhibition and Conference, tujuannya adalah mempromosikan wilayah kami.Ingin kami sampaikan kepada Indonesia bawah ada banyak potensi atau keuntungan jika Indonesia bisa memanfaatkan keuntungan [ekspor] ke Timur Tengah, fokus pada negara-negara Arab karena Indonesia punya produk mulai dari makanan, furnitur, SDA.Kedua belah pihak, baik kami dan Indonesia bisa saling melengkapi. Saling tumbuh bersama dan produk Indonesia bisa masuk ke pasar kami.Lalu apa kunci untuk memulai itu semua?Pertama, Bagaimana memperbaiki infrastuktur dalam hal ini pelabuhan. Kedua, membuka kesempatan bagi investor asing, buka diri, undang mereka. Kami [UEA] sangat siap untu membagi pengalaman. (ra)
RASHID Al LEEM: Kuncinya Perbaiki Infrastruktur Pelabuhan
JAKARTA: Ajang 10th Asean Ports and Shipping 2012 Exhibition and Conference belum lama usai. Namun infrastruktur pelabuhan di Indonesia masih menjadi sorotan sejumlah investor dari dalam dan luar negeri.Untuk mengetahui apa saja sorotan itu, Bisnis mewawancarai
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Hery Trianto
Editor : Basilius Triharyanto
Topik
Konten Premium