Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SKANDAL MF GLOBAL: Lembaga rating terlibat

JAKARTA: Seminggu sebelum MF Global runtuh, direktur keuangannya mengatakan pada Standard & Poor dalam sebuah surat elektronik bahwa posisi broker berjangka itu "tidak pernah lebih kuat."

JAKARTA: Seminggu sebelum MF Global runtuh, direktur keuangannya mengatakan pada Standard & Poor dalam sebuah surat elektronik bahwa posisi broker berjangka itu "tidak pernah lebih kuat."

S&P disebut-sebut oleh Bagian Pengawasan dan Investigasi  pada Komisi Jasa Keuangan DPR AS terkait dengan kutipan surat elektronik atau e-mail dari CFO MF Global Henri Steenkamp.

S&P menginformasikan pada panel bahwa Jon Corzine, CEO MF Global, bertemu dengan analis pada 20 Oktober untuk meyakinkan mereka bahwa uang US$6,3 miliar yang dipertaruhkan pada surat utang negara Eropa bukanlah ancaman bagi perusahaan.

Bagian Pengawasan dan Investigasi  menjadwalkan Kamis, 2 Februari, untuk meneruskan penyelidikan atas runtuhnya MF Global.

Sidang itu akan membahas bagaimana risiko dikelola MF Global, bagaimana risiko ini diungkapkan kepada investor dan pelanggannya, dan bagaimana lembaga pemeringkat kredit mengevaluasi risiko.

Analis Moody percaya bahwa MF Global meningkatkan aktivitas dagang "untuk tujuan utama memfasilitasi transaksi nasabah," tulis Steven Ross, seorang rekanan di Akin Gump Strauss Hauer & Feld LLP yang mewakili perusahaan itu, dalam surat terpisah untuk Neugebauer, per 17 Januari, seperti dikutip Bloomberg.

Ross menulis bahwa presentasi para broker sebelum 21 Oktober "tidak menggambarkan atau mencerminkan" posisi Eropa. Diana DeSocio, juru bicara MF Global, menolak berkomentar.

Keterlibatan S&P

S&P masih memberikan peringkat layak investasi pada MF Global hingga perusahaan tersebut bangkrut. Sementara itu, rivalnya Moody s telah menurunkan status MF Global menjadi sampah atau junk empat hari sebelumnya.

"MF Global berada dalam posisi terkuat yang pernah ada," kata Steenkamp kepada S&P pada 24 Oktober. Pernyataan itu sesuai dengan surat yang diterima wakil Republik dari Texas, Randy Neugebauer, dari Craig Parmelee, seorang managing director S&P di New York.

MF Global mengajukan kebangkrutan, yang secara nilai merupakan kedelapan terbesar dalam sejarah AS, pada 31 Oktober.

Kebangkrutan itu setelah mereka menerima margin call dan permintaan uang lainnya. Margin call ialah permintaan menambahkan sejumlah deposit agar posisi yang ada tidak terlikuidasi karena dana jaminan telah habis.

Permintaan itu terjadi di tengah kekhawatiran bahwa broker itu tidak memiliki cukup modal untuk menutup taruhannya pada surat utang negara Eropa. 

 Kebangrutan MF Global berpengaruh ke salah satu perusahaan pialang resmi di Indonesia, PT. Danagraha Futures, yang merupakan mitra broker AS itu.

Berimbas ke Indonesia

Akibatnya, Danagraha kesulitan likuiditas dan melakukan pengajuan penundaan kewajiban pembayaran utang atau PKPU ke pengadilan niaga.

Majelis Hakim Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat mengabulkan PKPU sementera, sebagaimana dimuat dalam pengumuman di koran Bisnis Indonesia, 27 Desember.

Kemudian, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) bersama dengan Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia melakukan audit terhadap PT. Danagraha karena adanya pengaduan nasabah yang tidak puas atas langkah perusahaan mengajukan pailit.

“Jika ditemukan transaksi Illegal di luar bursa tentu dia kena sanksi. Akan tetapi, bila semua transaksi terdaftar akan kita lihat apa kewajiban Danagraha kepada nasabah  dapat diselesaikan,” tulis Kepala Bappebti Syahrul Sempurnajaya dalam pesan singkat kepada Bisnis pekan lalu.

Lebih jauh, Syahrul mengatakan Danagraha sebelum ke pengadilan telah menyatakan pailit. Semua nasabah yang  akan mengajukan klaim kepada Danagraha ditunggu kelengkapan bukti-bukti penagihannya paling lambat 12 Februari. (Bsi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper