Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

G20: Kondisi ekonomi global tambah buruk

JAKARTA : Forum G-20 menilai kondisi perekonomian global saat ini lebih buruk dibandingkan posisi tiga pekan lalu. Ada lima pertanda bahaya yang patut diwaspadai seluruh negara di dunia, a.l. gejolak di pasar obligasi dan risiko pemanasan ekonomi di

JAKARTA : Forum G-20 menilai kondisi perekonomian global saat ini lebih buruk dibandingkan posisi tiga pekan lalu. Ada lima pertanda bahaya yang patut diwaspadai seluruh negara di dunia, a.l. gejolak di pasar obligasi dan risiko pemanasan ekonomi di negara berkembang.Menteri Keuangan Agus D. W. Martowardojo menuturkan dalam pertemuan menteri keuangan dan gubernur bank sentral negara-negara anggota G-20 di Paris, Perancis, 13-14 Oktober lalu, disimpulkan bahwa kondisi perekonomian dunia memburuk.

Meski proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia 2011 dan 2012 sempat dikoreksi dari 4,4% menjadi 4%, tetapi kemungkinan untuk jatuh lebih dalam menjadi 1% terbuka kalau pemburukan berlanjut.“Kondisi ekonomi (dunia) sekarang ini dibanding tiga minggu yang lalu lebih buruk.  Pada April pertumbuhan dunia dikoreksi dari 4,4% jadi 4%. Itu yang paling kena ekonomi negara maju, yang mungkin akan tumbuh 1,5%. Sedangkan negara berkembang rata-rata 6%.

Tapi kalau tidak berubah, ekonomi dunia bukan tumbuh 4%, tapi bisa 1% (pada 2012),” ujar dia usai Rapat Koordinasi Penyelesaian RUU APBN 2012 di kantornya, hari ini.Dalam forum negara-negara  pemilik PDB terbesar di dunia tersebut, kata Agus, muncul lima pertanda bahaya  (early warning signal) yang patut diwaspadai oleh seluruh negara di dunia. Pertama, risiko dari keberlanjutan krisis fiskal, perbankan, dan likuiditas dikawasan Eropa.Kedua,  dampak dari perekonomian AS yang terus melambat karena masih terbelenggu oleh masalah utang publik dan swasta yang besar, serta krisis kredit perumahan yang belum tuntas tertangani. Ketiga, gejolak yang mungkin muncul di pasar surat utang global yang bisa berpengaruh negatif terhadap pembiayaan seluruh negara, termasuk Indonesia.“Ketiga, ada  ancaman overheating pada negara-negara berkembang. Keempat, juga ada acaman dari gejolak di Timur Tengah dan Afrika Utara, jika menjadi sesuatu yang lebih buruk,” tuturnya.(api)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis :

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper