Penanganan tawuran berbasis komunitas diwacanakan

JAKARTA: Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah mempertimbangkan metode penanganan masalah tawuran atau konflik antar warga dengan berbasis komunitas yang melibatkan aspirasi dan partisipasi sebagian besar komponen masyarakat.Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo mengatakan penanganan berbasis komunitas lebih banyak melibatkan masyarakat baik dari segi aspirasi, partisipasi dan insiatif untuk memcegah tawuran atau konflik antara warga.Motode itu, lanjutnya, akan dituangkan dalam program jangka pendek dan jangka panjang dengan pendekatan yang dipandang paling tepat sasaran karena sesuai dengan aspirasi masyarakat dalam komunitas tersebut.“Untuk program jangka pendek sudah dibuatkan point-pointnya satu per satu oleh para psikolog. Sedangkan program jangka panjang bisa dilakukan seperti pembukaan lapangan kerja, penambahan keterampilan dan perbaikan kualitas lingkungan,” katanya di Jakarta hari ini.Dia mengatakan riset tentang penanganan masalah tawuran antara warga dengan metode yang berbasis komunitas itu dilakukan oleh para pakar psikologi dan sosiolog yaitu Imam Prasojo, Paulus Wirutomo dan Musni UmarUntuk mengkongkritkat hasil riset para pakar itu, lanjutnya, perlu diadakan satu pertemuan lagi untuk merumuskan apa saja yang harus dilakukan dalam upaya mencegah tawuran atau konflik beserta batas waktu pelaksanaan program tersebut.“Setelah itu akan ditindaklanjuti dengan program peningkatan interaksi penceegahan tawuran atau konflik. Kalau bisa akhir tahun ini dilaksanakan dan untuk itu harus ada pertemuan lagi untuk memerinci apa yang harus dilakukan dan siapa yang akan melakukan,” ujarnya.(api)