Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 

HONGKONG: Raksasa eksportir dunia, China, bakal menghadapi perlambatan perekonomian tahun depan. Sementara itu, upaya pemerintah bakal terganjal inflasi dan beban utang.
 
Hal itu diungkapkan Mantan Deputi Gubernur Bank Sentral China Wu Xiaoling. Menurut dia, kutip Bloomberg, pemerintah semestinya tidak perlu memperluas kebijakan monter dan stimulus fiskal karena tekanan harga dan utang yang melibatkan pemerintah pusat dan daerah. 
 
Wu saat ini menjabat sebagai direktur komite keuangan dan eknomi dari National People's Conggres. 
 
China sebagai negara eksportir terbesar di dunia saat ini menghadapi perlemahan permintaan global karena krisis utang di Eropa dan banyaknya pengangguran di Amerika Serikat. 
 
Pemerintah China secara resmi dalam kondisi terjepit dengan dampak yang terjadi dengan pemberian stimulus pada 2008 dan 2009. 
 
Hal ini termasuk terjadinya inflasi dan risiko yang terjadi atas kredit macet di sejumlah perbankan. Produk domestik bruto meningkat 9,5% pada kuartal II/2011. 
 
Wu menyatakan pada tahun depan diperkirakan perlambatan terjadi karena beberapa faktor, termasuk di dalamnya adanya pengurangan permintaan dari negara luar, termasuk juga struktur perekonomian, dan pendinginan pasar properti, dan penyesuaian investasi infrastruktur. (arh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper