PALEMBANG: Kereta Api (KA) Batubara Rangkaian Panjang (Babaranjang) bermuatan batu bara yang menarik 24 rangkaian gerbong dengan nomor lokomotif CC 201101 tujuan Kertapati Palembang, terguling di pintu perlintasan km 0+2/3, Jl Perwira, Kelurahan Pasar Satu Pelitasari, Kecamatan Kota Muara Enim, Jumat (12/8) sekitar pukul 13.32 WIB.
Dalam peristiwa itu tidak terdapat korban jiwa, namun kejadian itu mengakibatkan jalur lalu lintas kereta api menuju Tambang Batubara PT BA Tanjung Enim terhenti total.
Selain itu, badan jalan perlintasan tersebut ditutup total hingga tidak bisa dilalui masyarakat yang mengendarai kendaraan roda dua maupun empat, akibat tertutup dua gerbong yang terbalik. Warga terpaksa melintas melalui perlintasan kereta yang berada di dekat SMUN 1 Muara Enim dan jalan Pelawaran.
Sementara arus lalu lintas kereta penumpang tujuan Palembang-Lubuk Linggau maupun sebaliknya tetap berjalan normal tidak terhambat sama sekali.
Kereta yang terguling merupakan 2 buah rangkaian gerbong berada paling belakang yakni gerbong nomor 605, 574. Selain dua gerbong tersebut, juga gerbong 522 mengalami anjlok jatuh dari relnya berjarak sekitar 200 meter dari 2 gerbong yang terbalik tersebut.
Terbaliknya dua gerbong tersebut, membuat muatan batu bara yang berada di dalamnya tertumpah di atas rel. Kejadian itu, sempat menjadi tontotan masyarakat.
Informasi yang dihimpun kabar serasan menyebutkan, pada siang itu, loko yang menarik 24 rangkaian gerbong sarat muatan batubara itu datang dari arah Tanjung Enim menuju Kertapati Palembang. Tidak diketahui penyebab yang pasti, tiba-tiba 2 buah gerbong nomor 605 dan 574, yang berada pada rangkaian paling belakang mendadak rodanya anjlok dari jalur rel.
Meski roda kedua gerbong terjatuh, namun masinis kereta naas tersebut, Triono belum menyadari dan tetap menjalankan kereta. Tak ayal hal ini mengakibatkan kedua gerbong itu menjadi terbalik dan putus dari rangkaian.
Sedangkan satu gerbong yang merupakan sambungan kedua gerbong yang putus juga mengalami anjlok dan terseret berjarak sekitar 200 meter. Masinis baru menghentikan laju jalannya kereta, sekitar 200 meter dari gerbong yang terbalik dan lepas dari rangkaian.
Wakil Kepala Stasiun Kereta Api Tanjung Enim, Abdullah Hubai, ketika dikonfirmasi membenarkan kejadian itu. Namun pihaknya belum dapat menyampaikan penyebab terjadinya kecelakaan tersebut. ”Penyebab kejadian ini masih dalam penyelidikan. Penyelidikan itu nantinya dilakukan tim dari Palembang,” jelasnya.
Menurutnya, akibat terbaliknya 2 gerbong tersebut, membuat arus lalu lintas kereta api menuju lokasi tambang Tanjung Enim terhenti total. Sedangkan jalur kereta api penumpang tujuan Palembang Lubuk Linggau maupun sebaliknya tetap normal tidak terganggu sama sekali.(faa)