KABAR24, JOHOR BARU - Menyelesaikan masalah lewat entrepreneurship itulah pilihan yang akan dilakukan Jonas L Tobing, Konjen RI di Johor Bahru, Malaysia. Mulai 5 Maret mendatang pihaknya akan kembangkan pelatihan entrepreneurship bagi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di wilayah kerjanya.
"Kami harapkan mindset para TKI akan berubah setelah mendapatkan seminar dan pelatihan entrepreneurship sehingga ke depan kita harapkan masalah klasik TKI dapat teratasi," ungkap Jonas L Tobing, Konsul Jendral RI di sini, awal pekan lalu ketika menerima kunjungan pers dan Presdir Universitas Ciputra Entrepreneurship Center, Antonius Tanan dan Dharma Kusuma, Direktur Program TOT serta Enik Julistyowati, Kepala UPT.
Kelompak Sanggar Belajar Diknas Pemkot Batam, Senin lalu. Antonius Tanan mengatakan meskipun entrepreneurship tidak bisa dipelajari hanya dalam hitungan jam namun seminar dan pelatihan singkat bagi TKI cukup membekali mereka untuk memiliki roadmap hidup dalam menapaki masa depan.
Apakah lima tahun ke depan masih ingin menjadi TKI atau bertekad mandiri."TKI kerap tidak terasa sudah menjalani kontrak kerja selama 10 tahun, gaji hanya untuk membantu kesulitan ekonomi keluarga. Mereka tidak tahu kapan harus menyelesaikan kontrak dan merubah nasib menjadi mandiri," ungkapnya. Oleh karena itu langkah KJRI untuk melatih TKI dengan pengetahuan entrepreneurship merupakan langkah nyata dari gerakan kewirausahaan nasional yang sudah dicanangkan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono bersama Menkop UKM Sjarifuddin Hasan awal Febuari lalu "Saya memberikan apresiasi yang tinggi atas niat baik KJRI Johor Bahru sebagai yang pertama mempelopori pelatihan di lingkungan kedutaan besar RI di luar negri," kata Antonius Tanan
.Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN) telah dimulai sejak 2 Februari 2011.menandai telah dimulainya sebuah program untuk melahirkan lebih banyak wirausaha baru di Indonesia.Saat ini jumlah wirausaha di Tanah Air baru sebanyak 0,24 persen dari total populasi penduduk, padahal untuk dapat dikatakan sebagai negara maju diperlukan setidaknya 2 % jumlah wirausaha dari seluruh jumlah penduduk. Jika hal itu dapat dicapai maka bukan tidak mungkin jumlah pengangguran dan tingkat kemiskinan dapat ditekan sehingga kesejahteraan rakyat dapat tercapai.
Kepala negara mengharapkan seluruh kementerian bersinergi dengan BUMN, perbankan, organisasi masyarakat dengan satu tujuan untuk meningkatkan kualitas, kuantitas, dan eksistensi GKN Mengapa KJRI Johor Bahru mempelopori pelatihan entrepreneurship ? Jonas meyakini karena hal itu bisa menyelesaikan masalah tanpa masalah dan ke depan 10 diplomat dan 30 staf lokal yang dipimpinnya bisa lebih berkontrasi pada bidang perdagangan, industri dan meningkatkan kerjasama antara kedua negara.Johor Bahru menjadi daya tarik bagi para pencari kerja untuk mengadu nasib.
Mereka datang berbondong-bondong dari negara tetangga termasuk Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang legal maupun ilegal. Faktor kedekatan geografis dan luasnya kesempatan kerja menggoda TKI masuk sebagai Pendatang Tanpa Izin (PATI). Masuk ke dalam wilayah kerja Konsulat Jendral Republik Indonesia Republik Indonesia (KJRI) di Johor Bahru. Tak kurang dari 500 ribu TKI legal yang bekerja saat ini. Namun jumlah TKI ilegal berlipat ganda lebih banyak lagi mencapai 700 ribu orang yang terdata. Karena itulah setiap hari banyak kasus TKI yang harus dihadapi terutama karena gaji tidak dibayar, korban agen dan lainnya, kata Jonas L Tobing.
Wilayah keranya meliputi Negeri Johor, Malaka, Sembilan dan Pahang. Jumlah penduduk mencapai 6.6 juta jiwa dengan luas wilayah 63.248 KM persegi. Johor sebagai penghasil minyak sawit, nanas, karet, industri olahan kayu dan perkebunan menjadi penentu kemajuan Malaysia di masa depan. Negeri Sembilan misalnya merupakan industri rekayasa Malaysia bertaraf internasional.
Negeri Pahang dengan luas wilayah 35.965 KM yang memiliki wilayah terluas di Semenanjung dan merupakan pusat pengolahan minyak bumi, industri petriokimia. Penduduk Johor sendiri terutama kaum muda, kata Jonas, enggan berhubungan dengan pekerjaan yang mengandung 3 D yaitu, Dirty, Difficult dan Dengerous. Karena itulah industri dan perkebunan setempat membutuhkan keahlian semi skill yang dimiliki TKI.
Banyaknya jumlah TKI ilegal menyebabkan volume kegiatan KJRI memadat. Bahkan dalam seminggu bisa dua kali memulangkan TKI ilegal yang jumlahnya bisa menembus 21 ribu orang. Batam, Dumai dan Pasir Gudang menjadi pintu masuk TKI ilegal, kata Jonas.Tenaga kerja gelap ini bisa masuk karena permainan calo sindikat penyalur tenaga kerja yang sulit diberantas. TKI masuk disebar ke kawasan perkebunan melalui kapal tardisional secara ilegal. Begitu banyaknya masalah yang muncul sehingga KJRI juga memberikan shelter (pemondokan sementara) bagi TKI yang bermasalah dan menunggu untuk dipulangkan.
Kalau hari ini jumlahnya 55 orang, besok bisa bertambah lagi diantaranya ada dua bayi yang kami tampung. Satu bayi lahir dari hubungan gelap TKI dan ditinggalkan di rumah sakit dan kini di rawat di shelter oleh sesama TKW, ungkapnya.Banyaknya masalah akibat kemiskinan, rendahnya pendidikan dan menjadi sapi perah berbagai oknum di Malaysia membuat Jonas berupaya melakukan berbagai terobosan untuk meningkatkan pelayanan di samping bekerjasama dengan komunitas warga Indonesia seperti Ikatan Pekerja Muslim Indonesia.
Pelayanan jemput bola dilakukan misalnya dalam hal pembuatan paspor dengan mengunjungi lokasi industri tempat para TKI bekerja. TKI tidak perlu repot-repot jauh ke KJRI untuk urusan Paspor. Setelah dijadwalkan, tim KJRI akan datang ke lokasi pabrik. Upaya itu untuk mencegah terhadap praktik percaloan yang sangat merugikan TKI, lanjutnya. Kerjasama dilakukan pihak KJRI dengan pengelola perusahaan agar memfasilitasi secara kolektif bersamaan jumlah ratusan orang. Di sisi lain tim KJRI juga memfasilitasi perusahaan industri yang membutuhkan TKI dengan cara legal.
Kalau dulu melalui agen mereka dikenakan biaya 100-200 ringgit per paspor padahal biayanya hanya 18 ringgit. Dengan kami datang ke tempat kerja mereka maka bisa hemat waktu, tenaga dan uang karena mereka tinggal bukan di Johor dimana ada KJRI, tambahnya. Sedangkan untuk memfasilitasi industri setempat dalam hal penyediaan SDM legal, pihak KJRI Johor Baru mengadakan kunjungan kerja ke kilang (pabrik) Alpha-U Technology (AUT) di kawasan Simpang Renggam, Johor, misalnya pada 23 Desember 2010.
Agenda kunjungan kerja ini adalah presentasi oleh pimpinan perusahaan, kunjungan ke lokasi pabrik dan kunjungan ke hostel atau penginapan karyawan perusahaan.AUT merupakan perusahaan yang memproduksi circuit breaker sebanyak 1,2 juta unit per bulan. AUT mempekerjakan 185 orang pekerja dimana 65 orang pekerjanya merupakan Tenaga Kerja Wanita (TKW) berkewarganegaraan Indonesia. Lewat KJRI, perusahaan ini meminta tambahan 30 WNI sebagai tenaga kerja di perusahaan, untuk memenuhi kebutuhan perusahaan yang sedang dalam tahap ekspansi produksi. Jonas mengatakan keuntungan saat kunjungan kerja adalah peluang tatap muka dan berdiskusi secara langsung dengan beberapa TKW.
Dari diskusi dan kunjungan lokasi yang dilakukan, secara umum dapat dilihat bahwa fasilitas yang diberikan oleh perusahaan baik dari gaji, fasilitas kesehatan dan asuransi bagi karyawan maupun tempat tinggal. Pada TKW yang menjadi pembantu rumah tangga (PRT) yang kini menghadapi masalah sehingga tinggal di penampungan, kami juga upayakan penyelesaian dengan memanggil majikan ataupun melalui jalur hukum, Banyaknya persoalan yang menimpa TKI itulah yang mendorong Jonas menggandeng kerjasama dengan tim Ciputra Entrepreneurship. Pelatihan diharapkan mengubah mindset dan mental agar mereka tidak berduyun-duyun membawa keluarga hanya menjadi TKI lagi.
Untuk tahap pertama pelatihan akan dilakukan pengenalan tentang inspirasi entrepreneurship sedikitnya dilakukan tiga kali, ungkap Dharma Kusuma, Direktur Program Training of traniner (TOT) UCEC. Setelah itu baru dilakukan pelatihan dalam skala besar dan tim pelatih akan didatangkan dari Indonesia dan beberapa trainer dari Singapura yang telah lebih dulu melaksanakan pelatihan bagi TKI. Menurut Jonas, TKI semi skill yang ada di wilayah kerjanya umumnya terbuka untuk meningkatkan kompetensi dan wawasannya. Sedikitnya ada 3000 yang kini tengah melanjutkan kuliah di Universitas Terbuka (UT) bekerjasama dengan lima universitas setempat.Pihaknya berharap entrepreneurship akan menggerakkan TKI di Malaysia menjadi kreatif dan inovatif melihat peluang-peluang yang ada. Pasalnya sejak pertengahan 1990 lalu Johor didukung pemerintah pusatnya melakukan pembangunan besar-besaran untuk menunjang pertumbuhan ekonomi.Terpusat di selatan Johor yang meliputi pembangunan Teluk Danga (Danga Bay).
Pembangunan Tanjung Pelepas, Pelabuhan Pasir Gudang serta pembangunan komplek bea cukai terpadu Custom Immigration Quaratine (CIQ) di Tanjung Puteri. Kawasan itu dikenal sebagai Wilayah Pembangunan Iskandar (WPI) atau Iskandar Development Region( IDR). WPI memiliki tiga lokasi strategis berhadapan langsung dengan bandara Senai di utara, Tanjung Pelepas di barat dan Pasir Gudang di timur.WPI berhadapan langsung dengan Singapura dengan luas 2.217 KM2. Dalam waktu lima tahun pembangunan meluas hampir 2.5 kali luas Singapura yang mampu menarik investasi sebesar RM 47 Miliar. Pada 2011 hingga 2025 ditargetkan dapat menarik investasi sebesar RM 335 miliar.Sehingga selama 20 tahun pembangunan proyeknya akan menciptakan 800 ribu hingga sejuta kesempatan kerja baru.
Malaysia merupakan tujuan ekspor ke empat terbesar produk non migas Indonesia setelah Amerika Serikat, Jepang dan Singapura. Sejumlah 70% ekspor impor Indonesia dan Malaysia dilayani melalui 11 titik. Masuk dalam wilayah kerja KJRI Johor Bahru yaitu Pelabuhan Pasir Gudang, Muar, Kukup Batu Pahat di Johor, Pelabuhan Tanjung Beruas di Malaka dan Pelabuhan Kuantan di Pahang.Sedangkan di kargo utara menggunakan fasilitas lapangan udara Senai di Johor dan Batu Berandam di Malaka.
Bila melakukan perhubungan darat dilakukan melalui Tambak Johor (Causeway Joho-Singapura). Khusus kargo transit menggunakan jasa pelabuhan Singapura Second Link Tanjung Kupang. Jenis-jenis produk ekspor dari Indonesia yang masuk ke Malaysia meliputi ikan, makanan laut, rotan, sayur mayur, teh, kopi, peralatan kantor, kosmetik, pupuk, plat baja, mesin, karet sintetis dan minyak kedelai. Hal menguntungkannya di wilayah kerjanya adalah karena adanya infrastruktur perhubungan yang berperan penting untuk kerjasama bilateral.
Bandara Sultan Ismail di Senai Johor memiliki hubungan udara langsung dengan Surabaya, Palembang, dan Padang. Sedangkan bandara Batu Berendam di Malaka melayani penerbangan ke Pekan Baru, Riau. Semua penerbangan dilayani oleh Malaysia Airlines dan Air Asia via Kuala Lumpur. Perhubungan laut yang langsung ke Indonesia melalui Stulang Laut, Johor ke Batam dan Tanung Pinang, Dermaga Kukup ke Tanjung Balai Karimun, Dermaga Muar ke Dumai dan Pekan Baru. Dermaga Melaka ke Dumia dan Pekan Baru dan dermaga Pasir Gudang ke Batam dan Tanjung Pinang.
Dalam sebulan KJRI Johor Bahru rata-rata melayani permintaan informasi produk sebanyak 20 pengusaha. Usaha patungan di Indonesia berdasarkan perjanjian di muka notaris tidak melalui prosedur PMA. Umumnya melakukan kegiatan usaha di daerah-daerah yang berdekatan dengan Sumatera dan Riau. Misalnya Padang. Batam, Pekan Baru, Tanjung Pinang, Dumai dan Tanjung Balai Karimun.
Kami ingin kedepannya beban kerja dan fokus ke TKI bisa berkurang sehingga bisa menggenjot sektor perdagangan, industri dan memfasilitasi para buruh migran kita yang sudah bertransformasi menjadi pengusaha, ungkap Jonas. Tentu saja harapannya itu bukan tidak mungkin karena itu entrepreneurship jadi langkah nyata yang dipilihnya atasi masalah bangsa.(msb)