Menurut dia, ke- 270 set kapal tongkang tersebut dibeli oleh pengusaha pelayaran nasional dari galangan China sebanyak 100 set, galangan Malaysia berkontribusi sekitar 20 set dan galangan Indonesia, terutama Batam sebanyak 150 set.
"Namun, lonjakan jumlah kapal tongkang berbendera Merah Putih tersebut tidak diiringi dengan pertumbuhan pasar yang seimbang akibat tertundanya rencana operasi sejumlah pembangkit listrik," katanya kepada Bisnis, hari ini.
Adapun total investasi yang dirogoh operator pelayaran nasional untuk pembelian kapal tongkang tersebut mencapai US$945 juta mengingat saat ini harga kapal tersebut rata-rata mencapai US$3,5 juta.
Menurut dia, kapal-kapal tersebut sudah beroperasi mengangkut komoditas batu bara di dalam negeri, baik untuk kebutuhan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), retail maupun industri lainnya.
Berdasarkan data Asosiasi Produsen Batubara Indonesia (APBI), produksi batu bara nasional sejak 2006 hingga 2010 terus meningkat.
Jika pada 2006 produksi batubara nasional mencapai 190,48 juta ton, pada 2009 tercatat sebanyak 257 juta ton. Pada 2010 ini, produksi batu bara nasional diperkirakan mencapai 270 juta ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel