Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Trump Diingatkan, Pasar AS Masih Butuh Produk China

Donald Trump diingatkan untuk memperhatikan gap perdagangan antara AS dan China sehingga perlu diperhatikan saat tarif bea masuk diberlakukan, hal tersebut dapat mempengaruhi segala aspek kehidupan.
Ilustrasi/chinatechnews.com
Ilustrasi/chinatechnews.com
Bisnis.com, JAKARTA -- Donald Trump diingatkan untuk memperhatikan gap perdagangan antara AS dan China sehingga perlu diperhatikan saat tarif bea masuk diberlakukan, hal tersebut dapat mempengaruhi segala aspek kehidupan. 

Ini diungkap seusai Presiden Donald Trump hampir pasti memberlakukan bea masuk tambahan senilai US$200 miliar terhadap barang dari China.

Gap yang dimaksud yakni kebutuhan pasar AS akan barang-barang yang berasal dari China yang masih tinggi, sehingga perlu berhati-hati dalam penerapan tarif baru.
 
Apple Inc. mencatat dalam sebuah surat bahwa tarif yang diusulkan pemerintah pada USD200 miliar mencakup berbagai macam produk yang digunakan dalam operasi AS, termasuk Apple Watch. Pernyataan ini mendorong saham Apple menjadi negatif.

"Mengenakan bea untuk semua pembelian China akan memukul setiap aspek gaya hidup Amerika kita, jadi pakaian yang kita kenakan di badan kita, makanan yang kita makan, mobil yang kita kendarai, sepatu yang kita kenakan," kata Hun Quach, Wakil Presiden Perdagangan Internasional untuk Asosiasi Pemimpin Industri Ritel, seperti dikutip dari Bloomberg, Sabtu (8/9/2018).

Lebih jelas tentang dampaknya diungkap Matt Priest, Presiden dan Chief Executive Officer (CEO) dari Distributor Alas Kaki dan Pengecer Amerika. “Dalam satu kata, bencana. Menghukum anak-anak saya karena kejahatan tetangga saya sepertinya hal yang konyol bagi kita semua untuk berpikir itu akan efektif," jelasnya.

Pembalasan Tiongkok

AS telah melemparkan tarif bea masuk impor dari China senilai US$50 miliar sejak Juli, yang memicu pembalasan langsung dari Beijing. China telah mengatakan akan dipaksa untuk membalas semua tindakan tarif AS, mengipasi kekhawatiran bahwa perang dagang yang semakin dalam dapat melemahkan prospek ekonomi global.

Beberapa kelompok industri menjangkau jauh ke dalam alat-alat mereka untuk memblokir tarif. Tarif yang diusulkan pemerintah AS pada US$200 miliar barang-barang Cina mungkin rentan terhadap tantangan hukum karena mereka bersifat balas dendam, bukan sebagai tanggapan terhadap praktik bisnis yang tidak adil, seperti diungkap Asosiasi Teknologi Konsumen, Jumat waktu setempat.

David Gantz, yang mengajar hukum perdagangan di University of Arizona mengingatkan kewenangan luas presiden di bawah undang-undang perdagangan.
Trump juga dapat menyatakan bahwa bea masuk tambahan USD200 miliar, seperti tarif sebelumnya, benar-benar bagian dari paket penegakan hukum yang sama bahwa China berdagang dengan cara yang tidak adil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Sumber : bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper