Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PBB: Situasi Di Suriah Kian Tak Terkendali

Situasi berbahaya di Suriah menjadi kian tidak terkendali, ujar Utusan khusus Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) untuk Suriah Staffan De Mistura. Hal itu disampaikannya depan Dewan Keamanan PBB terkait perkembangan di Suriah baru-baru ini yang lebih membahayakan dari sebelumnya.
Seorang bocah terlihat di puing-puing bangunan yang rusak di Douma, Ghouta Timur, di Damaskus, Suriah 21 Maret 2018./Reuters
Seorang bocah terlihat di puing-puing bangunan yang rusak di Douma, Ghouta Timur, di Damaskus, Suriah 21 Maret 2018./Reuters

Kabar24.com, JAKARTA — Situasi berbahaya di Suriah menjadi kian tidak terkendali, ujar Utusan khusus Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) untuk Suriah Staffan De Mistura. Hal itu disampaikannya depan Dewan Keamanan PBB terkait perkembangan di Suriah baru-baru ini yang lebih membahayakan dari sebelumnya.

"Dewan tidak bisa membiarkan situasi eskalasi tak terkendali berkembang di Suriah, di front manapun," kata De Mistura di DK PBB sebagaimana dikutip CNN.com, Selasa (10/4).

Situasi Suriah memanas dalam beberapa hari terakhir yang bisa menyeret para pelaku internasional, nasional dan kawasan ke dalam bahaya konfrontasi. "Ada keperluan bagi Dewan untuk menemukan cara mengatasi situasi dengan semangat dan tujuan persatuan," kata De Mistura.

Dewan Keamanan PBB menggelar pertemuan darurat terkait situasi di Suriah, khususnya setelah dilaporkan penggunaan senjata kimia pada akhir pekan di wilayah yang dikuasai pemberontak di Douma, dekat Ibu Kota Damaskus.

Kantor berita China, Xinhua mengingatkan bahwa pada 2003, Amerika Serikat menginvasi Irak berdasarkan informasi intelijen yang belakangan diketahui salah. Kesalahan informasi itu menyeret Irak ke dalam perang.

"Pada 2018, AS kembali mengancam untuk menyerang Suriah, sekali lagi atas tuduhan senjata kimia berdasarkan foto dan video yang belum diverifikasi," menurut kantor berita itu.

Setelah tahun lalu Donald Trump menyerang Suriah atas tuduhan serangan kimia oleh tentara Suriah di wilayah yang dikuasai pemberontak di barat laut Suriah, Amerika Serikat kembali mengancam langkah serupa sambil menuduh tentara Suriah melakukan serangan gas klorin di Distrik Douma, dekat Damaskus.

Pemerintah Suriah berulang kali membantah tuduhan dan menyatakan tidak memiliki senjata tersebut. Pemerintah menyatakan bahwa tentara Suriah sedikit demi sedikit mencapai kemenangan dan tidak memerlukan senjata kimia.

Dalam pertemuan darurat DK PBB soal dugaan serangan senjata kimia di Distrik Douma, ketegangan terjadi antara duta besar Amerika Serikat dan Rusia. Duta besar Rusia Vassily Nebenzia mengatakan foto-foto serangan kimia di Douma direkayasa, dan mengajukan usulan untuk mengirim tim penyelidik ke Douma untuk memeriksa klaim tersebut.

Tetapi Duta Besar AS untuk PBB, Nikki Haley langsung menuding Rusia dengan menyatakan tangan Rusia bersimbah darah anak-anak Suriah. "Bagaimanapun, Amerika Serikat bakal merespon atas dugaan serangan kimia, apakah DK PBB bertindak atau tidak," kata Haley seperti dilansir Xinhua.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper