Kabar24.com, DENPASAR – Asosiasi pengusaha di Bali mengklaim telah banyak menyerap tenaga kerja lokal pada bidang usaha perhotelan Pulau Dewata.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Bali Nengah Nurlaba mengakui ada beberapa perhotelan di Bali yang memang menyerap tenaga kerja luar negeri untuk mengisi posisi strategis bidang perhotelan seperti manager. Namun, itu hanya dilakukan oleh manajemen hotel yang berasal dari luar negeri.
Sementara, perhotelan milik pengusaha Bali diakuinya telah banyak menyerap tenaga kerja lokal Bali. Walaupun, penyerapan ini kebanyakan hanya untuk mengisi kebutuhan tenaga kerja bidang operator hingga supervisor.
“Yang hotel berbintang lima memang banyak tenaga luar karena memang mungkin keinginan ownernya itu sendiri,” katanya kepada Bisnis, Senin (12/2/2018).
Menurutnya, tenaga kerja lokal Bali memiliki potensi besar untuk mengisi kebutuhan posisi strategis perhotelan seperti manager. Hanya saja, kebanyakan dari tenaga kerja lokal yang berpotensi tersebut bekerja di luar daerah hingga luar negeri untuk mengisi posisi strategis di sana. “Saya rasa anak-anak kita kebanyakan ke luar.”
Berdasarkan survey Bank Indonesia Perwakilan Bali, pada 2030 nanti, penyerapan tenaga kerja lokal pada industri perhotelan di Bali hanya sebanyak 77,5%.
Adapun total kebutuhan tenaga kerja di perhotelan pada 2030 sebanyak 422.894 orang. Tenaga lokal Bali diprediksi hanya mampu mengisi untuk bidang operator sebanyak 179.037 orang, posisi suvervisor sebanyak 188.416, dan posisi manajer sebanyak 7.705 orang.
Dari pemenuhan tenaga kerja tersebut, bidang operator masih membutuhkan 25.780 pekerja, posisi suvervisor masih kekurangan sebanyak 21.125 orang, dan terakhir posisi manajer kekurangan sebanyak 831 orang. Kekurangan-kekurangan ini yang nantinya diprediksi akan dipenuhi pekerja non lokal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
