Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investor Australia Bangun Marina Senilai Rp1 Triliun di Lombok

PT Marina Del Ray yang sahamnya dimiliki investor Australia memulai pembangunan marina di perairan Gili Gede, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat yang merupakan pelabuhan kapal pesiar pertama di Indonesia.
Wisatawan mancanegara mengunjungi Pantai Mandalika, Kuta, Praya, Lombok Tengah, NTB, Selasa (10/10)./ANTARA-Ahmad Subaidi
Wisatawan mancanegara mengunjungi Pantai Mandalika, Kuta, Praya, Lombok Tengah, NTB, Selasa (10/10)./ANTARA-Ahmad Subaidi

Bisnis.com, Lombok Barat—PT Marina Del Ray yang sahamnya dimiliki investor Australia memulai pembangunan marina di perairan Gili Gede, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat yang merupakan pelabuhan kapal pesiar pertama di Indonesia.

“Kami sudah membangun dimulai dengan pemasangan jetty apung sepanjang 80 meter dan akan dilanjutkan dengan pemasangan ponton sepanjang 150 meter,” kata Puri Yusuf, General Manager Marine Del Ray, Minggu (12/2/2018).

Dia mengatakan bahwa perairan Gili Gede dijadikan sebagai lokasi pembangunan karena letaknya yang strategis, yakni berupa teluk dengan perairan yang relatif tenang sehingga cocok untuk membangun marina atau tempat parkir kapal pesiar ukuran kecil seperti yacht.

Perairan Gili Gede, yang masuk dalam wilayah administratif Desa Gili Gede Indah, juga sudah beberapa kali dikunjungi oleh wisatawan dari berbagai negara yang datang menggunakan yacht (kapal layar wisata).

Untuk pembangunan marina, pihaknya sudah mengurus seluruh perizinan, mulai dari desa, kecamatan, Pemerintah Kabupaten Lombok Barat, Pemerintah Provinsi NTB, hingga di Kementerian Perhubungan.

Marina Del Ray memenuhi seluruh persyaratan yang ditetapkan Pemerintah Republik Indonesia, melalui Peraturan Menteri Perhubungan tahun 2017 tentang Terminal Khusus dan Terminal Untuk Kepentingan Sendiri.

Di dalam regulasi tersebut, kata Puri, ada sembilan hal yang harus dipenuhi untuk bisa membangun marina kapal pesiar khusus, tiga di antaranya adalah upaya pengelolaan lingkungan hidup dan upaya pemantauan lingkungan hidup (UKL-UPL), navigasi survei, dan izin lokasi.

“UKL-UPL sudah kami penuhi, navigasi survei juga sudah kami lakukan dengan melibatkan Navigasi Benoa Bali. Begitu juga dengan izin lokasi. Pokoknya semua persyaratan sudah kami penuhi,” ujarnya.

Pembangunan marina, kata dia, diperkirakan menelan dana hingga Rp1 triliun. Dana tersebut dipakai untuk membangun bisnis marina, resor, dan lainnya di atas lahan seluas 6 hektare yang berlokasi di Desa Gili Gede Indah.

Selain itu, pihaknya juga akan membangun berbagai infrastruktur, mulai dari pembangunan pembangkit listrik tenaga air (PLTA), dan penyulingan air bersih yang dihasilkan dari proses produksi energi listrik dari PLTA.

Menurut Puri, keberadaan marina tersebut nantinya bisa memberikan keuntungan bagi penduduk lokal karena bisa menjadi tenaga kerja atau menyediakan jasa wisata lain yang dibutuhkan oleh wisatawan kapal pesiar.

Pemerintah Indonesia juga akan mendapatkan keuntungan dari biaya-biaya yang harus dibayarkan oleh wisatawan yang datang menggunakan kapal pesiar.

“Pemasukan dari wisatawan yang datang menggunakan kapal yacht lebih besar dibandingkan dengan yang melalui bandara. Oleh karena itu, PT Marina Del Ray mendapat dukungan dari Presiden Joko Widodo untuk berinvestasi membangun 10 marina di Indonesia,” ucap Puri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Maftuh Ihsan
Editor : Maftuh Ihsan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper