Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jatim Siapkan Jemundo Sidoarjo jadi Pasar Induk Beras

Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan menyiapkan tempat untuk Pasar Induk Beras (PIB) di area Pasar Induk Puspa Agro kawasan Jemundo Sidoarjo apabila diminta membangun PIB baru di luar Cipinang.
Pekerja memikul karung beras/ANTARA-Sigid Kurniawan
Pekerja memikul karung beras/ANTARA-Sigid Kurniawan

Kabar24.com, SURABAYA - Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan menyiapkan tempat untuk Pasar Induk Beras (PIB) di area Pasar Induk Puspa Agro kawasan Jemundo Sidoarjo apabila diminta membangun PIB baru di luar Cipinang.

Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemprov Jatim, Fattah Jasin mengatakan jika memang rencana pembangunan PIB di Jatim itu merupakan program pemerintah pusat, maka daerah pun akan siap melaksanakannya.

"Sejauh ini kami belum ada informasi itu (pembangunan PIB Jatim), tapi kalau memang itu program pemerintah dan untuk kepentingan Indonesia, kita siapkan pasar induk kita yang sudah siap di Jemundo," katanya kepada Bisnis, Rabu (8/2/2018).

Dia mengatakan saat ini Pemprov Jatim sudah punya Pasar Induk Puspa Agro di Jemundo Sidoarjo seluas 50 ha. Dari luasan tersebut baru 25 ha yang sudah dimanfaatkan sebagai pasar induk berbagai macam kebutuhan pokok.

"Kalau mau, pasar induk kita di Jemundo masih sangat memadai untuk digunakan sebagai pasar induk khusus beras. Walau tidak sebesar di Cipinang, setidaknya PIB Jatim bisa menyuplai beras untuk wilayah Indonesia timur dan PIB Cipinang untuk wilayah barat," jelasnya.

Sebelumnya Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) mengusulkan agar pasar induk beras tidak hanya di Cipinang tetapi juga ada di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sumatra Selatan dan Sulawesi Selatan mengingat provinsi tersebut memiliki kontribusi cukup besar dalam memproduksi beras.

Di Sulawesi Selatan setidaknya menyumbang 8% dari total produksi beras nasional, Jawa Timur menyumbang 17%, Jawa Tengah 15% dan Jawa Barat 15%. Di susul Sumatra Selatan 6% dan Sumatra Itara 6%.

Diharapkan, dengan dibuatnya sentra-sentra atau pasar induk beras tersebut bisa menjadi referensi pasokan maupun sebagai barometer harga beras nasional. Selain itu, diharapkan harga beras tidak hanya berpatok di Cipinang mengingat biaya sewa gudang di PIB Cipinang pun semakin mahal ditambah biaya transportasinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper