Kabar24.com, JAKARTA - International Air Transport Association (IATA) memprediksi pangsa pasar penumpang maskapai penerbangan di Asia masih besar, bahkan bisa mencapai 39% dari total permintaan global.
IATA memperkirakan, Asia Pasifik akan memiliki pangsa pasar berupa penumpang sebesar 3,5 miliar pada 2036. Jumlah itu lebih dari dua kali lipat yang ada di Amerika Utara dan Eropa.
Prediksi cerah terhadap industri penerbangan di Asia dilihat sebagai pasar menjanjikan bagi perusahaan pembuat pesawat seperti Boeing dan Airbus.
Hal itu dibuktikan dengan turun tangannya CEO Airbus SE Tom Enders dan Presiden Pemasaran Boeing Rany Tinseth untuk memasarkan produknya di gelaran Singapore Airshow pada 6-10 Februari 2018.
“Ada pasar yang besar di Asia. Pembuat pesawat terus berusaha melakukan penetrasi ,sembari menunggu maskapai Asia menemukan keseimbangan antara pertumbuhan dan profitabilitas mereka,” kata Rahul Kapoor, analis di Bloomberg Intelligence, seperti dikutip dari Bloomberg, Senin (5/2/2018).
Untuk memenuhi permintaan tersebut, Boeing memperkirakan maskapai di Asia akan membutuhkan 16.050 pesawat baru senilai US$2,5 triliun pada 2036.
Wakil Presiden Seniori Divisi Penjualan Boeing Asia-Pasifik dan India Dinesh Keskar memperkirakan, akan ada pesanan pesawat yang lebih banyak dari maskapai Asia Tenggara dan India pada tahun ini.
Pesanan tersebut salah satunya muncul dari maskapai bujet seperti Air Asia Bhd, Lion Group, dan SpiceJet Ltd.