Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wapres Jusuf Kalla : Ribut soal Garam Bikin Malu

Wakil Presiden Jusuf Kalla menyentil berbagai pihak yang mempersoalkan dan berdebat masalah ketersediaan garam.
Wakil Presiden Jusuf Kalla./Bloomberg-Dimas Ardian
Wakil Presiden Jusuf Kalla./Bloomberg-Dimas Ardian

Kabar24.com, MAKASSAR -- Wakil Presiden Jusuf Kalla menyentil berbagai pihak yang mempersoalkan dan berdebat masalah ketersediaan garam.

Jusuf Kalla mengatakan, bahwa tidak ada negara lain seperti Indonesia yang meributkan masalah garam.

"Pernah dengar Thailand atau Malaysia ribut soal garam? Nggak, cuma Indonesia," kata Jusuf Kalla saat membuka puncak peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) di Center Point of Indonesia, Makassar, Kamis (10/8/2017).

Jusuf Kalla menyebut, tingginya konsumsi garam menunjukkan banyaknya masyarakat miskin. Berbeda dengan gula, semakin tinggi konsumsinya menunjukkan kenaikan pendapatan masyarakat.

"Malu kita masih berselisih soal garam," ujarnya.

Jusuf Kalla juga menanti Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menyatakan kesanggupannya untuk menambah produksi garam. Melihat pertumbuhan jumlah penduduk 3,5 juta jiwa, menandakan Indonesia membutuhkan lebih banyak pasokan bahan pokok, salah satunya garam.

Dikatakan, BPPT mampu mengembangkan teknologi untuk memproduksi garam lebih efisien dan lebih cepat dibandingkan dengan cara tradisional.
Dengan cara biasa, proses pembentukkan garam memakan waktu 14 hari dan sangat bergantung pada cuaca. Lewat teknologi itu proses produksi garam bisa menjadi hanya 4 hari saja.

Menurutnya, salah satu faktor penghambat penyediaan pasokan adalah keterbatasan lahan. Tingginya penduduk membuat lahan dialihfungsikan menjadi pemukiman.

Solusi yang bisa diharapkan, lanjut Wapres JK, menggunakan aplikasi dari ilmu pengetahuan dan teknologi. Perluasan lahan sudah tidak bisa dijadikan sebagai pilihan.

Hakteknas diharapkan bisa menjadi pelecut semangat riset guna memperbaiki keadaan. Periset diminta untuk tidak patah semangat terkait dengan dana.
Kalla berpendapat dana riset untuk meningkatkan produksi garam sebenarnya tidak terlalu banyak. Kebutuhan yang utama adalah semangat.

Wapres bercerita, situs Facebook pun tercipta hanya dari kamar tidur. Kebutuhan dana justru akan bertambah saat pengembangannya, tetapi proses penciptaannya tidak.

"Semoga nggak ada ribut lagi soal garam," pungkas Wapres Jusuf Kalla.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper