Bisnis.com, NUSA DUA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla menjamin kondisi politik di Indonesia stabil bagi para investor yang ingin berinvetasi di Indonesia.
Hal tersebut disampaikan dirinya saat membuka The 3rd Islamic Development Bank (IDB) Member Countries Sovereign Investment Forum di Bali, Senin (10/4/2017).
Adapun, Kalla mengharapkan pertemuan antar anggota IDB tersebut dapat memberikan arahan dan kesimpulan bahwa investasi, utamanya sovereign wealth fund (SWF) dapat terealisasi dengan baik di keadaan yang politik yang aman pula.
"Indonesia selalu memberikan garansi bahwa politik di Indonesia memiliki konsistensi, demokrasi, namun aman dan tak ada gejolak yang besar," katanya, Senin (10/4/2017).
Menurut Kalla, peta perdagangan dan investasi yang berubah di tatanan internasional memang memerlukan penyusunan strategi ulang antar negara untuk menghadapi itu.
Ekonomi Indonesia tumbuh, iklim usaha aman bagi investor
Menurut Kalla, apabila negara islam bersatu untuk menghadapi ketidakpastian global maka pembangunan ekonomi dapat mengalahkan negara- negara maju, yang pada akhirnya dapat mengentaskan konflik kemiskinan dan pemerataan di setiap negara.
Baca Juga
"Pertemuan startegis dibutuhkan untuk perbaiki hal tersebut. Kita harapkan bahwa pertemuan seperti ini bahas perubahan itu dan strategi utnuk atas perubahan itu," jelasnya.
Siaran ini juga dapat dilihat di Bisnis.tv:http://tv.bisnis.com/watch/0_j6kepo9a/policy-talk-Wapres-muhammad-jusuf-kalla
Adapun, dia mengajak para investor yang tergabung dalam keanggotaan IDB untuk masuk ke investasi langsung berbasis syariah.
Selama ini, dia mengatakan investasi langsung masih minim disasar, utamanya negara-negara Islam. Penempatan masih banyak dilakukan di saham dan surat utang.
"Investasi riil di negara anggota IDB sendiri. Contoh, kita apresiasi bahwa 52% investasi IDB di Indonesia dalam bentuk infrastruktur dan 40% dalam pendidikan," jelasnya.
Forum investasi negara IDB merupakan inisiatif yang mempertemukan SWF, dan pemangku kepentingan lainnya untuk mengindentifikasi berbagai peluang investasi bersama dan pengalaman transaksi serta pengalaman kolektif di berbagai sektor.
Presiden IDB Bandar Al Hajjar mengatakan dengan reformasi struktural yang tengah dilakukan pemerintah, dia menilai Indonesia sangat menjanjikan untuk menjadi negara tujuan investasi.
"Sangat menjanjikan untuk membuka potensi ekonomi Indonesia yang terus tumbuh di atas 5% selama 5 tahun terakhir. Ini akan terus membaik dengan reformasi struktural dan belanja infrastruktur," jelasnya.