Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

3 Langkah Atasi Kerusakan Terumbu Karang Raja Ampat

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan pemerintah mengambil tiga langkah untuk menangani kerusakan terumbu karang di Raja Ampat akibat kandasnya kapal pesiar MV Caledonian Sky.
 Karang ratusan tahun yang patah akibat kandasnya Kapal MV Caledonian Sky berbendera Bahama di perairan Raja Ampat, Papua Barat, Sabtu (4/3)./Antara
Karang ratusan tahun yang patah akibat kandasnya Kapal MV Caledonian Sky berbendera Bahama di perairan Raja Ampat, Papua Barat, Sabtu (4/3)./Antara

Kabar24.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan pemerintah mengambil tiga langkah untuk menangani kerusakan terumbu karang di Raja Ampat akibat kandasnya kapal pesiar MV Caledonian Sky.

"Pertama, evaluasi kerusakan di mana sekarang ini sedang jalan. Kedua, bagaimana menyelesaikan secara legal, ini melibatkan banyak pihak. Dan ketiga, bagaimana agar ini tidak terulang lagi ke depan, jadi soal regulasi," katanya di Jakarta, Jumat (17/3/2017).

Saat ini, Luhut menjelaskan, tim terpadu sudah turun ke lapangan untuk menilai kerusakan terumbu karang di Raja Ampat, Papua Barat.

Dikatakan, kerusakan terumbu karang adalah masalah serius. Kalau rusak, tempat tumbuh ikan sumber pangan manusia itu baru bisa pulih dalam waktu 50-100 tahun.

"Itu butuh 50 sampai 100 tahun. Jadi ini masalah kerusakan lingkungan, ikan pun hilang dari sana," ujarnya.

Kapal Caledonian Sky yang dinahkodai oleh Kapten Keith Michael Taylor pada 4 Maret kandas dan menimbulkan kerusakan terumbu karang di Raja Ampat.

Menurut hasil investigasi awal pemerintah setempat, luas terumbu karang yang rusak mencapai sekitar 1.600 meter persegi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper