Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjaga Perbatasan Arab Saudi Tewas

seorang penjaga perbatasan Arab Saudi tewas dalam ledakan ranjau darat di satu kota di dekat perbatasan Yaman, kata Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi di akun Twitter pada Kamis (2/2).
Kota Riyadh, Arab Saudi/sauiairlines.com
Kota Riyadh, Arab Saudi/sauiairlines.com

Kabar24.com, RIYADH -Ketegangan baru terjadi di perbatasan Arab Saudi dan Yaman setelah tewasnya seorang penjaga perbatasan.

Dilaporkan Xinhua, seorang penjaga perbatasan Arab Saudi tewas dalam ledakan ranjau darat di satu kota di dekat perbatasan Yaman, kata Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi di akun Twitter pada Kamis (2/2).

Ledakan ranjau tersebut mengenai kendaraan penjaga yang tewas selama patroli rutin di daerah itu, sementara belum ada keterangan mengenai korban cedera.

Penjaga perbatasan tersebut adalah prajurit terakhi Arab Saudi yang tewas sejak koalisi militer pimpinan Arab Saudi melancarkan perang melawan anggota kelompok Syiah Yaman, Al-Houthi, pada Maret 2015, demikian laporan Xinhua --yang dipantau di Jakarta, Jumat (3/2/2017) pagi.

Pada Kamis pagi, seorang prajurit Arab Saudi ditembak hingga tewas di Kota Jazan di perbatasan oleh anggota milisi Al-Houthi dengan tembakan dari wilayah Yaman, kata Kementerian itu.

Peristiwa serupa terjadi pada Desember tahun lalu, ketika seorang prajurit Arab Saudi tewas akibat ledakan ranjau darat di Jazan.

Sebagian besar kematian tersebut disebabkan serangan rudal ketika puluhan warga sipil Arab Saudi juga meninggal di berbagai kota besar perbatasan negeri itu.

Ribuan warga sipil Yaman juga kehilangan nyawa mereka dalam serangan udara oleh koalisi militer pimpinan Arab Saudi atau bentrokan langsung antara petempur Al-Houthi dan pendukung pemerintah terpilih Yaman.

Situasi di Yaman telah memburuk secara ekonomi dan politik sejak Maret 2015, ketika perang meletus antara petempur kelompok Syiah Al-Houthi, yang didukung oleh mantan presiden Ali Abdullah Saleh, dan pemerintah dukungan koalisi Arab pimpinan Arab Saudi.

Pasukan Al-Houthi dan Saleh menguasai sebagian besar wilayah Yaman Utara sementara pasukan Pemerintah Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi, yang didukung koalisi militer pimpinan Arab Saudi, menguasai sisa wilayah negeri tersebut termasuk tujuh provinsi di Yaman Selatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara/Xinhua-OANA

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper