Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pekanbaru akan Beri Subsidi untuk Distribusi Cabai Merah

Pemerintah Kota Pekanbaru akan memberikan dana subsidi kepada pelaku usaha distributor cabai merah untuk mengatasi lonjakan harga.
Cabai merah/Ilustrasi-Bisnis
Cabai merah/Ilustrasi-Bisnis

Kabar24.com, PEKANBARU—Pemerintah Kota Pekanbaru akan memberikan dana subsidi kepada pelaku usaha distributor cabai merah untuk mengatasi lonjakan harga.

Masirba Sulaiman, Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Pekanbaru mengatakan distribusi cabai merah sering mengalami kendala sehingga pelaku usaha kerap menaikan harga jual cabai merah.

Cabai merah di Pekanbaru selalu disdistribusikan dari Sumatra Barat dan Sumatra Utara yang merupakan daerah sentra perkebunan. “Pemberian subsidi diharapkan mampu menstabilkan harga cabai merah. Hal ini dapat memotong atau memperbaiki distribusi cabai merah yang selalu didatangkan dari Sumatra Barat dan Sumatra Utara,” katanya, Senin (16/1/2017).

Dia mengatakan dana subsidi itu telah diajukan ke Pemerintah Provinsi Riau sebesar Rp5 miliar untuk satu tahun. Dana tersebut akan menggunakan anggaran APBD 2017. Subsidi tersebut akan digunakan agar pelaku usaha menjemput langsung cabai merah ke sentra perkebunan di Sumatra Utara dan Sumatra Barat. “Biasanya pedagang di pasar tradisional Pekanbaru membeli cabai merah di Pekanbaru. Harganya sudah mahal.

Karena rantai distribusi yang panjang,” kata Masirba. Sementara itu, harga cabai merah pada wal pekan ini tercatat membaik Rp40 ribu per kg, turun 100% dari pekan lalu mencapai 80.000 per kg. Harga komoditi ini sempat melonjak Rp100 ribu pada akhir 2016.

Membaiknya harga cabai merah disbebabkan bertambahnya pasokan akibat dari panen raya petani lokal di Pekanbaru. Meski belum mampu mencukupi kekurangan 2 ton perhari, panen raya pani lokal tersebut mampu mencukup 20% atau 400 kg per hari. Cabai merah merupakan komoditas yang paling sering memicu inflasi di daerah itu. Bumbu pedas itu merupakan bahan yang wajib bagi pelaku usaha kuliner dan wajib bagi konsumsi rumah tangga mengingat masyarakat tempatan menyukai makanan pedas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper