Kabar24.com, JAKARTA -- Badan Nasional Penggulangan Bencana (BNPB) mencatat hujan terus menerus yang merata di bagian hulu dan tengah Sungai Bengawan Solo di Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur telah merendam sejumlah wilayah Bojonegoro dan Tuban.
“Tercatat 3.410 rumah terendam banjir di Bojonegoro. Satu orang tewas dan 156 jiwa mengungsi di Gedung Serba Guna Jalan KH Mas Mansyur. Meskipun ribuan rumah terendam banjir namun masyarakat tidak mau mengungsi. Mereka sudah terbiasa banjir yang hampir setiap tahun terjadi di Bojonegoro,” kata Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Kamis (1/12/2016).
Tercatat genangan banjir di Bojonegoro meluas hingga 51 desa dan 10 kecamatan dari total 28 kecamatan. Wilayah yang diserang bencana meliputi Kecamatan Bojonegoro, Kalitidu, Dander, Kapas, Balen, Sumberejo, Kanor, Baureno, dan Trucuk.
Banjir menyebabkan 3.703 hektar sawah terendam banjir. Hujan juga menyebabkan tanggul Kali Ingas di Desa Pucangarum Kecamatan Baureno Kabupaten Bojonegoro jebol.
Luapan Sungai Bengawan Solo juga telah menyebabkan banjir di wilayah Kabupaten Tuban Provinsi Jawa Timur sejak Sabtu (26/11/2016) lalu. Banjir di wilayah ini telah menyebabkan 3.569 rumah tergenang banjir dengan kerugian ditaksir mencapai Rp9 miliar.
Sutopo mengatakan, BPBD dan Dinas Pekerjaan Umum Bojonegoro menutup 56 pintu darurat di tanggul barat dan utara. Disediakan 24 ribu kantong berisi pasir yang ditumpuk di pintu-pintu darurat serta tanggul desa yang terdampak banjir.
Pintu darurat yang ditutup karung pasir dijaga polisi, tentara hingga hansip. Lebih lanjut dia menjelaskan, Bupati Tuban telah menetapkan keadaan darurat bencana banjir hingga Sabtu (3/12/2016). Sementara itu meluapnya Sungai Bengawan Solo juga telah menyebabkan banjir di Kabupaten Gresik. Sebanyak 17 desa di Kecamatan Dukun dan Bungah terendam banjir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
