Bisnis.com, DENPASAR--Cross Culture Cycling sukses digelar dengan diikuti hampir seribu pesepeda yang dimulai dari di Lotus Pond, Garuda Wisnu Kencana (GWK) pukul 06.00 Wita pada 19 November 2016 lalu.
Seno Andhikawanto, Direktur GWK, mengatakan Cross Culture Cycling merupakan kegiatan olahraga yang diselenggarakan secara bersama oleh GWK, Polygon, Citilink, dan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) dengan jarak 22 kilometer dari GWK menuju ITDC.
“Dengan jarak tersebut, para peserta menghadapi tantangan menaklukkan kawasan bukit Ungasan serta perpaduan jalan berbatu dan jalan beraspal merupakan rute baru yang sengaja disiapkan event tersebut. Hal ini membuat pesepeda semakin tertarik untuk mengikuti dan mencobanya,” jelasnya dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis.com, Minggu (27/11/2016).
Tepat pada 19 November 2016, lanjutnya, para peserta yang mengikuti kegiatan tersebut dihibur dengan atraksi menarik dari komunitas BMX Freestyle Bali. Selain itu, pertunjukan seni budaya beleganjur juga ikut meramaikan suasana dalam menciptakan pengalaman bersepeda yang unik dan menarik.
“Marshall dan refreshment point juga disiagakan pada untuk membantu pesepeda menunjukkan arah, titik istirahat, dan bantuan medis. Bahkan cuaca yang mendung dan sempat terjadi hujan pun mewarnai perjalanan pesepeda yang tidak menyurutkan semangat mereka untuk menjelajahi rute hingga titik finish di Peninsula Nusa Dua Fiesta,” ujarnya.
Hingga akhirnya, finisher medals pun dikalungkan kepada setiap peserta sebagai apresiasi bahwa mereka telah menyelesaikan rute dari Cross Culture Cycling.
“Saya mewakili empat principals acara ini yaitu GWK, Citilink, Polygon, dan ITDC mengucapkan terima kasih banyak atas kerjasama yang terjalin kepada para sponsor, vendor, media partner, dan juga kerja keras dari seluruh panitia sehingga event Cross Culture Cycling dapat berjalan lancar. Kami ucapkan terima kasih juga kepada para cyclist peserta Cross Culture Cycling atas semangatnya yang terus mendorong kami untuk mewujudkan impian dari Cross Culture Cycling,” paparnya.
Seno menuturkan, Cross Culture Cycling akhirnya berhasil menyuguhkan suatu pesona budaya bersepeda baru yang melekat di hati dan menjadi bagian dari sejarah bagi semua pihak yang telah ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
