Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nelayan Kurang Dilibatkan dalam Industri Olahan

Kalangan nelayan di Jawa Barat meminta pemerintah pusat melibatkan nelayan tradisional dalam industri perikanan olahan guna mendongkrak kesejahteraan terutama pada penyediaan bahan baku.
Nelayan tradisonal/Reuters-Darren Whiteside
Nelayan tradisonal/Reuters-Darren Whiteside
Bisnis.com, BANDUNG--Kalangan nelayan di Jawa Barat meminta pemerintah pusat melibatkan nelayan tradisional dalam industri perikanan olahan guna mendongkrak kesejahteraan terutama pada penyediaan bahan baku.

Presidium Serikat Nelayan Indonesia (SNI) Jabar Budi Laksana mengatakan keterlibatan nelayan tradisional perlu dilakukan agar implementasi penerapan Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 2016 tentang Percepatan Pembangunan Industri Perikanan Nasional bisa optimal.

Dia beralasan, selama ini nelayan tidak pernah diajak bagaimana mereka terlibat dalam konteks produsen pangan yang secara langsung untuk menyukseskan program itu.

"Selama ini yang hanya diajak bicara adalah para pengusaha di mana sebenarnya Kementerian Kelautan dan Perikanan sudah menerapkan itu sejak dulu, tapi nelayan jarang dilibatkan," ujarnya kepada Bisnis.com Senin (19/9).
 

Dia mengaku sebenarnya sangat mendukung inpres yang dikeluarkan Presiden Jokowi itu, karena industri perikanan tidak hanya bicara hilir. Tapi juga hulu, yang mana dipegang oleh nelayan karena memiliki peran strategis di dalamnya.

Dia menjelaskan, nelayan memiliki peran strategis karena bisa memasok ikan yang berkualitas sesuai dengan keinginan pasar. Hanya saja, keterlibatan dalam industri perikanan nasional harus terintegrasi.

"Apabila nelayan terus dilibatkan maka industri perikanan nasional bisa terus mengalami peningkatan," ujarnya.

 
Sementara itu, Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Jabar menilai sektor industri pengolahan ikan di dalam negeri bisa optimal dengan melibatkan nelayan tradisional dalam memasok bahan baku.

Kendati demikian, Ketua HNSI Jabar Nandang Permana mengatakan agar pasokan bahan baku perikanan tangkap optimal maka pemerintah perlu memaksimalkan potensi perairan di Indonesia.

Dia mencontohkan, rencana penggarapan perikanan tangkap di Natuna oleh KKP bisa mendongkrak penangkapan nelayan.

"Kalau perikanan tangkap sudah terdongkrak, maka pasokan bahan baku bisa tercukupi ke industri," ujarnya.

Di samping itu, ujar dia, keterlibatan koperasi bisa membentuk lini usaha industri perikanan olahan. Sehingga nelayan pun terkena dampak positif yang memiliki nilai tambah.

Dia beralasan, secara otomatis hasil perikanan tangkap dari nelayan bisa dibanderol tinggi oleh industri perikanan.

"Ini juga berhubungan dengan program pemerintah soal badan hukum koperasi, yang berarti bisa membentuk lini usaha baru," katanya.

Secara terpisah, Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanlut) Jabar mengaku terus mendorong industri pengolahan ikan di kawasan itu.

Kepala Diskanlut Jabar Jafar Ismail mengatakan dorongan tersebut dilakukan kepada pelaku usaha terutama skala kecil dan menengah, yang sebagian besar berada di kawasan pantai utara.

Menurutnya, produk perikanan olahan yang sudah diproduksi antara lain nugget, abon, serta yang lainnya.
"Pasokan ikan dari nelayan sudah kita arahkan untuk memenuhi kebutuhan UKM itu," ujarnya.

Kendati demikian, ujar dia, untuk skala besar pihaknya masih kesulitan dengan standar yang diterapkan oleh mereka dalam menerima pasokan perikanan. Sebab itu, saat ini masih banyak pelaku usaha yang memasok kebutuhan bahan baku dari impor.

Pihaknya terus memacu teknologi kepada nelayan agar hasil perikanan tangkap tersebut bisa memenuhi standar persyaratan industri besar. Salah satunya menyimpan ikan dalam cold storage agar kondisinya tetap segar.

"Salah satunya cold storage ini harus diterapkan pada kapal nelayan, kendati berukuran 5 GT," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper