Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Megawati Soal Pilkada 2017: Jika Tak Ingin Jadi Petugas Partai, Mundur Saja

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan mengingatkan kepada kader yang mencalonkan jadi kepala dan wakil kepala daerah pada pilkada serentak 2017 untuk menjadi petugas partai.
Megawati Soekarnoputri/Antara
Megawati Soekarnoputri/Antara

Kabar24.com, DEPOK - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan mengingatkan kepada kader yang mencalonkan jadi kepala dan wakil kepala daerah pada pilkada serentak 2017 untuk menjadi petugas partai.

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengatakan jika tidak ingin jadi petugas partai maka para kader tersebut lebih baik keluar dari PDIP.

Dia memberi contoh, terpilihnya Jokowi sebagai presiden merupakan amanat partai untuk menjadi pemimpin di tingkat nasional, begitupun pemimpin lain di tingkat daerah.

"Kami yang jadikan Jokowi presiden. Artinya, kami tugaskan kader untuk jadi presiden. Ini juga berlaku bagi menteri, kepala daerah; gubernur, bupati atau wali kota," ujarnya saat membuka Sekolah Partai Calon Kepala Daerah & Wakil Kepala Daerah di Kinasih Resort Depok, Selasa (30/8/2016).

Dia berharap digelarnya sekolah partai bagi calon kepala dan wakil kepala daerah tersebut mampu menjabarkan amanat Trisakti yang digelorakan Presiden Soekarno.

Menurutnya, kader PDIP tidak sembarang bisa menjadi kepala daerah tanpa persiapan yang kuat dan matang untuk membawa perubahan dan kesejahteraan bagi masyarakat di daerah.

"Kami ingin sekolah partai ini bisa memberikan bekal kepada kader yang maju jadi pemimpin daerah. Salah satu hal yang harus dipersiapkan adalah kecakapan kader dalam pidato. Semua calon pemimpin dari PDIP harus pandai pidato. Saya ini juga bisa ngomong makanya saya undang para pengamat ke sini," katanya.

Megawati menambahkan kader PDIP yang hendak maju jadi kepala daerah diharamkan untuk memperkaya diri sendiri, karena sudah menyimpang dari ideologi partai. Dia mengancam akan mengeluarkan keanggotaan partai jika terdapat kader yang melakukan praktik korupsi.

Sementara itu, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan sekolah partai yang dilaksanakan pada 30 Agustus hingga 3 September 2016 tersebut digelar guna menyiapkan kader partai agar bisa memahami dinamika pemerintahan.

Para peserta adalah kader PDIP berasal dari berbagai daerah. Dalam kesempatan tersebut dihadirkan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil dan sejumlah pengamat politik.

"Ini adalah tahapan strategis untuk menyongsong tahapan pilkada serentak 2017. Kami berharap PDIP bisa berkonsolidasi dan memenangkan kontestasi," ujarnya.

Ridwan Kamil, salah satu pengisi materi sekolah partai mengatakan dirinya diundang untuk berbagi pengalaman yang telah dilakukannya selama menjabat sebagai Wali Kota Bandung.

Dirinya menampik kehadirannya tersebut sebagai ajang pendekatan PDIP agar bisa mencalonkannya sebagai salah satu kandidat Pilgub DKI Jakarta 2017.

"Saya diundang ke sekolah partai ibaratnya sebagai dosen tamu. Saya berbagi pengalaman empirik selama saya di lapangan pimpin Bandung," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Miftahul Khoer

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper