Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Indonesia Joko Widodo mengatakan pada Rabu (27/4/2016) bahwa sebagian besar ibukota negara akan tenggelam di bawah permukaan laut jika proyek konstruksi US$40 miliar terperosok oleh tuduhan korupsi, tidak melangkah maju.
Sebuah skandal suap utama dan bentrokan birokrasi mendorong pemerintah pekan lalu untuk menangguhkan bekerja pada fase kunci dari "Great Garuda", yang bertujuan untuk menopang Jakarta Utara saat pembenahan citra ibukota menjadi kota tepi laut seperti Singapura.
"Diperkirakan bahwa semua Jakarta Utara akan tenggelam di bawah permukaan laut pada 2030," kata Widodo pada pertemuan kabinet. "Karena itu, pengembangan pantai ibukota, yang telah tertunda begitu lama adalah jawaban untuk Jakarta."
Jakarta, salah satu kota yang paling padat penduduknya di dunia, duduk di dataran berawa dan tenggelam pada tingkat yang lebih cepat daripada kota-kota lain di dunia.
Guna menghentikan tenggelam, Jakarta telah memusatkan perhatiannya dengan memperkuat pertahanannya dengan seawall 15-mil dan perbaikan flood canal system.
Rencana ini dikenal sebagai " Sea Wall Raksasa " atau "Great Garuda", karena dari udara terlihat kemiripannya dengan burung-dewa mitologi Hindu yang jadi simbol nasional Indonesia.
"Poin presiden ingin membuat proyek yang dibutuhkan untuk menyelamatkan Jakarta," kata Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama. "Tapi kepentingan nasional tidak harus terjerat dalam kasus hukum."
Termasuk dalam rencana induk adalah pembangunan 17 pulau-pulau buatan di lepas pantai utara Jakarta, di mana pengembang properti berencana untuk membangun pusat perbelanjaan dan atraksi yang mirip dengan Pulau Sentosa Singapura.
"Namun, pekerjaan pada pulau-pulau ini akan ditangguhkan selama enam bulan," kata Sekretaris Kabinet Pramono Anung, setelah para presiden direktur pengembang properti PT Agung Podomoro Tbk jadi tersangka dalam dugaan menyuap anggota DPRD untuk mempengaruhi regulasi untuk reklamasi tanah.
Pihak berwenang juga telah memberlakukan larangan perjalanan kepada kepala perusahaan properti lain, Agung Sedayu Group, dan bisa segera menyebutkan nama tersangka.
"Kami melihat ini sebagai kasus besar karena melibatkan program Jakarta yang cukup besar dan telah menjadi objek perhatian dunia," kata Saut Situmorang, salah satu peneliti anti-korupsi, kepada Reuters.
Widodo mendukung penyelidikan dan memerintahkan menterinya untuk mengawasi setiap aspek proyek.
"Presiden menekankan proyek ini tidak harus didorong oleh sektor swasta, tetapi harus benar-benar dalam kendali pemerintah pusat dan daerah," kata Anung.
PRESIDEN JOKOWI: Proyek Konstruksi US$40 Miliar Mandeg, Jakarta Tenggelam
Presiden Indonesia Joko Widodo mengatakan pada Rabu (27/4/2016) bahwa sebagian besar ibukota negara akan tenggelam di bawah permukaan laut jika proyek konstruksi US$40 miliar terperosok oleh tuduhan korupsi, tidak melangkah maju.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 jam yang lalu
Bank BJB (BJBR) Bicara Dividen dan Strategi Anorganik
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
4 jam yang lalu
Kala Prabowo Ingin Maafkan Koruptor demi Asset Recovery
9 jam yang lalu
Respons BI soal Pabrik Uang Palsu di UIN Makassar
10 jam yang lalu