Bisnis.com, DENPASAR-- Ratusan sopir Gojek di Bali demo di kantor perwakilan perusahaan aplikasi ojek online ini, menuntut blokir atau auto suspend yang mereka alami dibuka dan deposit dapat dicairkan.
Pengamatan Bisnis, ratusan pengemudi ojek online tersebut memadati kantor Gojek di Jalan Teuku Umar Barat sejak pukul 10.00 pagi. Sambil menaiki mobil milik kepolisian yang berjaga-jaga, mereka berteriak menuntut manajemen, meskipun sejumlah perwakilan sopir sudah diajak mediasi di dalam ruangan.
Menurut perwakilan sopir Fatkun Mujaidin, demo dipicu kebijakan manajemen memblokir akun milik 1.400 orang sopir sejak 30 November.
Dia mengatakan, pemblokiran terjadi. karena manajemen menduga sopir melakukan sejumlah pelanggaran, seperti order fiktif, multiple order atau satu pelanggan dibawa beberapa kali oleh sopir dalam sehari. Selain itu, sopir melebihi jarak order dalam sehari, yakni 400 km.
Suspend, lanjutnya, hanya akan dibuka apabila sopir bersedia membayar denda yang berkisar Rp400.000 hingga jutaan rupiah.
"Masalahnya, kami sopir tidak pernah disosialisasikan soal aturan baru, makanya tidak terima," jelasnya, Kamis (3/12/2015).
Fatkun menjelaskan. manajemen sudah memfasilitasi dengan mediasi, dan hasilnya sopir diberikan dua pilihan, yaitu, membayar denda apabila ingin aktif kembali, atau memutus hubungan kerja sama. Masalahnya, kata dia, apabila memutus kerja sama, sopir tidak diperkenankan membuka deposit yang sudah mereka setor.
Sementara, rekan-rekannya menganggap bahwa deposit tersebut adalah hak mereka. Fatkun menyataka, manajemen di Denpasar masih berkoordinasi dengan kantor pusat di Jakarta untuk penyelesaian masalah tersebut.