Bisnis.com, JAKARTA- Konservasi yang menyeluruh dan berkesinambungan diharapkan akan dapat menghambat secara efektif laju kepunahan keanekaragaman tumbuhan di Indonesia yang memiliki keragamannya hayati terbesar dunia.
“Kepunahan keanekaragaman plasma nutfah tumbuhan, merupakan kehilangan yang tak ternilai bagi ilmu pengetahuan," ujar Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Enny Sudarmonowati dalam diskusi publik di Gedung Widya Graha LIPI, Jakarta, Jumat (11/9/2015).
Enny mengatakan kegiatan penyelamatan keanekaragaman tumbuhan menjadi sangat penting, tidak hanya untuk jangka pendek semata.
“Keanekaragaman jenis tumbuhan menyimpan potensi tak terbatas untuk kesejahteraan umat manusia di masa depan," katanya.
Kepala UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi, Hendrian juga menyampaikan bahwa perlu dilakukan penelitian prapenambangan khususnya untuk menginventarisasi dan menyelamatkan keanekaragaman jenis tumbuhan serta mengenali karakter ekologis dari kawasan hutan dimana akan dilakukan penambangan, termasuk penambangan batubara.
“Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dasar bagi program rehabilitasi kawasan eks tambang," tutur Hendrian.
Kalimantan masih menyimpan banyak potensi spesies baru maupun spesies-spesies langka dan/atau terancam yang sangat penting untuk dilestarikan. Di sisi lain, pemulihan kawasan pasca tambang batu bara diharapkan dapat dilakukan melalui prinsip konservasi dengan menggunakan spesies tumbuhan lokal.
“Penyelamatan keanekaragaman tumbuhan dapat berjalan selaras dengan, dan sekaligus juga mendukung, upaya rehabilitasi kawasan eks tambang," ucapnya.
Seperti diketahui, LIPI melalui Kebun Raya Purwodadi, bersama dengan PT Indo Tambangraya Megah telah melakukan serangkaian kegiatan penelitian keanekaragaman tumbuhan dan penelitian ekologi di kawasan calon tambang di Kalimantan Timur, serta pelatihan tentang perbanyakan dan pembibitan jenis-jenis tumbuhan lokal, khususnya yang memiliki nilai konservasi dan ekologis penting.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
