Bisnis.com, JAKARTA -- Masih banyaknya ijazah palsu di Indonesia, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) masih terus memburu perguruan tinggi yang diduga mengeluarkan ijazah tanpa proses belajar mengajar sewajarnya.
Berdasarkan penemuan dari tim satuan tugas (satgas) khusus yang dibentuk untuk menelusuri ijazah palsu, hingga saat ini telah ditemukan 642 ijazah dari perguruan tinggi swasta yang diduga palsu.
"Sedang kami lakukan verifikasi dalam waktu 14 hari ijazah-ijazah palsu yang masuk ke kita (Kemenristekdikti)," ungkap Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Mohamad Nasir usai acara pelantikan pejabat eselon dua Kemenristekdikti, Jakarta, Jumat (4/9/2015).
Nasir juga mengungkapkan, Kemenristekdikti belum lama ini telah menutup Stikes Majapahit, Singaraja, Bali yang telah terbukti mengeluarkan ijazah palsu.
Tak hanya menelusuri di perguruan tinggi, pihaknya juga tengah fokus menyoroti calon kepala daerah menjelang Pilkada serentak. Hal itu untuk menelusuri adanya indikasi ijazah palsu oleh calon kepala daerah.
Laporan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam pemeriksaan ijazah calon kepala daerah.
"Saat ini ada 13 ijazah yang sedang diverifikasi oleh tim satgas Kemenristekdikti. 12 sudah sah, yang satu ijazah lagi keluaran luar negeri yang belum disetarakan, sehingga belum ada pengakuan. Akan kami lihat dari kurikulumnya dulu, kalo gak sesuai berarti terindikasi," tuturnya.
Sampai saat ini, Kemenristekdikti telah membungkam enam perguruan tinggi swasta yang terbukti mengeluarkan ijazah palsu. Keenam PTS tersebut tersebar di provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur dan Nusa Tenggara Timur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
