Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Resep IMF untuk Pulihkan Ekonomi Indonesia

International Monetary Fund (IMF) menyarankan Pemerintah Indonesia fokus pada pengembangan ekonomi yang berbasis penguatan nilai tambah, pengembangan infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan.
Managing Director IMF Christine Lagarde/telegraph.co.uk
Managing Director IMF Christine Lagarde/telegraph.co.uk

Bisnis.com, JAKARTA—International Monetary Fund (IMF) menyarankan Pemerintah Indonesia fokus pada pengembangan ekonomi yang berbasis penguatan nilai tambah, pengembangan infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan.

Bambang Brodjonegoro, Menteri Keuangan, mengatakan IMF menilai kondisi perekonomian nasional masih bagus dibandingkan dengan negara lain. Untuk itu, sebaiknya pemerintah menyiapkan langkah untuk mengantisipasi kenaikan suku bunga Amerika Serikat, dan pelambatan ekonomi China.

“Tadi fokus kepada nilai tambah, infrastruktur harus didorong, pendidikan, dan kesehatan,” katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (1/9/2015).

Bambang menuturkan IMF juga mengingatkan pemerintah agar mewaspadai harga komoditas yang anjlok saat ini. Pasalnya, penguatan harga komoditas nantinya tidak akan menyamai harga pada 2011.

Menurutnya, pemerintah harus menyadari bahwa tren dan ledakan komoditas di pasar global sudah berakhir. Hal tersebut juga yang membuat Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta jajarannya fokus pada ekonomi yang berbasiskan penguatan nilai tambah.

“Presiden menyampaikan kami akan fokus kepada ekonomi yang berbasis nilai tambah. Tetap pada komoditas, tetapi yang memiliki nilai tambah,” ujarnya.

Managing Director IMF Christine Lagarde, sebelumnya mengatakan IMF optimistis Indonesia mampu bertahan dari turbulensi ekonomi yang tengah berlangsung saat ini.

Pelambatan ekonomi China menjadi salah satu penyebab melemahnya perekonomian nasional. Pasalnya, saat ini China menjadi mitra dagang utama Indonesia. Selain itu, perekonomian nasional juga dipengaruhi oleh anjloknya harga komoditas setelah terus naik dan mencapai puncaknya.

Pengaruh lain  berasal dari Amerika Serikat yang dalam tahap pemulihan, sehingga memunculkan wacana kenaikan suku bunga acuan atau Fed Fund Rate.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper