Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemkot Bandung Bangun Apartemen Murah

Pemkot Bandung memulai proyek pembangunan rumah susun (rusun) murah di Rancacili yang merupakan bagian dari program 15 apartemen rakyat kalangan menengah ke bawah.
Ilustrasi
Ilustrasi

Kabar24.com, BANDUNG--Pemkot Bandung memulai proyek pembangunan rumah susun (rusun) murah di Rancacili yang merupakan bagian dari program 15 apartemen rakyat kalangan menengah ke bawah.

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan rusun Rancacili dengan luas lahan 6.453 m2 tersebut diharapkan dapat selesai pada 9 bulan mendatang dan dihuni pada satu tahun ke depan sebanyak 107 unit .

Rusun tersebut akan melengkapi tiga rusun yang sudah ada di area sekitar di mana terdapat 75 unit rumah pada rusun pertama yang dibangun sejak 2010 dan dihuni sejak satu bulan lalu, serta 172 unit pada dua rusun lainnya yang sudah siap huni.

"Ini adalah pencanangan program apartemen rakyat yang disiapkan untuk warga berpenghasilan rendah. Hunian vertikal ini diharapkan dapat selesai dan dihuni pada bulan yang sama tahun depan," katanya seusai groundbreaking, Selasa (30/6/2015).

Wali kota yang akrab disapa Emil ini menjelaskan terdapat tiga tipe rusun yang akan dibangun Pemkot Bandung yaitu tipe A adalah apartemen rakyat yang pembiayaannya dibantu oleh swasta namun menggunakan tanah milik Pemkot Bandung, dan tipe B yaitu rusun yang dibangun di atas tanah Pemkot Bandung dengan bantuan dana pusat atau APBN.

Lainnya adalah tipe C di mana tanah dan bangunannya akan dibantu oleh pihak swasta.

Menurutnya, rusun Rancacili didanai Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera) sekitar Rp20 miliar.
Namun Emil memastikan tidak ada aturan untuk nilai investasi tersebut karena ketika proyek digulirkan pihak ketiga, diharapkan investasi bisa lebih besar agar jumlah unit yang dihadirkan bisa lebih banyak.

"Untuk Rancacili ini adalah Tipe B yaitu menggunakan anggaran APBN sekitar Rp20 miliar. Untuk pihak ketiga tidak ada aturan itu, justru diharapkan bangunan dapat lebih tinggi dua kali lipat dan dananya lebih besar."

Meskipun skema pembiayaan dan pembangunannya berbeda-beda, Emil memastikan rusun rakyat sengaja dibangun untuk masyarakat menengah bawah dan saat ini sedang dipersiapkan regulasinya agar tidak ada kasus-kasus penyalahgunaan atau penerima yang tidak tepat sasaran.

Proses pendaftaran untuk kepemilikan akan diumumkan secepatnya sehingga proses dapat lebih adil dan tidak ada pihak-pihak yang mengambil keuntungan dari rusun tersebut.

"Kalangan menengah bawah tentu prioritas seperti buruh, guru honorer dan masyarakat yang dinilai layak menerima. Pendaftaran bisa melalui kewilayahan, jika jumlah peminatnya membludak akan digunakan sistem undi dan cicilan mulai dari Rp400.000 untuk unit terkecil hingga 60 tahun," tegasnya.

Pihaknya juga akan segera memindahkan masyarakat yang rumah tinggalnya berdiri di atas tanah pemerintah seperti dari daerah Kiaracondong. Oleh karena itu, Pemkot Bandung akan mempercepat sisa 14 rusun lagi.

Rusun Rancacili didesain dengan bentuk melingkar yang disebutnya sebagai inovasi sisi arsitektur yang baik meskipun rusunnya skala menengah ke bawah. "Setidaknya mereka bisa tinggal dengan tenang selama 60 tahun dan biaya nyicil yang rendah atau setara kontrak di luar," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Anggota Komisi B DPRD Kota Bandung Tedy Rusmawan mengatakan terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembangunan rusun rakyat tersebut salah satunya adalah sumber daya manusia (SDM) Dinas Tata Ruang Cipta Karya (Distarcip) dalam menerapkan pengawasan yang baik dalam proses pembangunan.

"Jangan sampai kualitas bangunan buruk akibat tidak terkontrol dengan baik. Selain itu perlu diperhatikan pula perizinan dan aspek sosial," ujarnya.

Menurut dia, aspek perizinan sangat penting seperti izin mendirikan bangunan (IMB) harus sesuai dengan ketentuan. Begitu pula untuk aspek sosial harus memperhatikan ketersediaan ruang terbuka hijau (RTH) yang harus menjadi bagian dari seluruh proyek rusun di Kota Bandung.

"Aspek sosial ini tidak boleh diabaikan karena jangan sampai warga sekitar justru hanya menjadi penonton. Seperti rusun yang pertama di sini, dari sekitar 70 unit tercatat diantaranya 12 unit digunakan oleh masyarakat sekitar," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ria Indhryani
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper