Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

FESTIVAL YULIN: 10.000 Ekor Dibunuh, Pesta Pora Makan Daging Anjing

Pecinta hewan dari seluruh dunia menyuarakan penyetopan Festival Yulin, festival tahunan untuk membunuh 10.000 anjing yang dagingnya dimasak dan dimakan.
 Warga Yulin menikmati daging anjing di Festival Yulin/dailymailcouk/yus
Warga Yulin menikmati daging anjing di Festival Yulin/dailymailcouk/yus

Kabar24.com, JAKARTA - Pecinta hewan dari seluruh dunia menyuarakan penyetopan Festival Yulin, festival tahunan untuk membunuh 10.000 anjing yang dagingnya dimasak dan dimakan.

Festival itu digelar di Yulin, sebuah kota di Provinsi Guangxi di selatan China.

Meskipun memakan daging anjing tidak dilarang, tapi pecinta hewan bertindak di situs sosial untuk menghentikan festival tersebut tahun ini.

Melalui situs Change.org, sebuah petisi pada Mei dibuat oleh kelompok kesejahteraan hewan, Duo Duo, dan kini berhasil mengumpulkan ratusan ribu dukungan masyarakat untuk mendesak festival itu agar dihentikan.

Terdapat hampir 2,5 juta tweet menggunakan tanda pagar #StopYulin2015 di Twitter untuk membuktikan dukungan para pecinta hewan.

Pendiri Duo Duo, Andrea Gung, mengatakan, festival tersebut, yang juga merupakan tradisi masa lampau, harus dihentikan.

"Anjing adalah teman terbaik manusia. Membunuh hampir 10 ribu anjing pada satu hari adalah salah. Daging anjing tidak baik untuk dimakan," kata Andrea ketika mengomentari penjualan daging anjing melalui pasar gelap.

Sebuah diskusi di situs sosial, Weibo, menunjukkan ada lebih dari 350 ribu-an percakapan di mana pecinta hewan memajang foto hewan peliharaan masing-masing dan mengecam festival tersebut.

Namun, ada segelintir orang yang menuduh pencinta hewan sebagai hipokrit dan memberi tahu supaya menghormati tradisi Yulin 2015. Karena mereka menganggap festival tersebut akan menarik wisatawan asing datang ke Yulin.


Ditentang Warga

Aksi penolakan terhadap festival itu, juga datang dari masyarakat China. Salah satunya,Yang Xiaoyun (65) yang menempuh cara sendiri dalam menentang festival tersebut.

Xiaoyun rela menempuh perjalanan darat sejauh 1.500 mil dari rumahnya di Tianjin ke Kota Yulin, yang terletak di selatan China, untuk menyelamatkan anjing-anjing dari pembantaian dalam festival tahunan menikmati daging anjing di Yulin.  

Setibanya di Yulin,  pensiunan guru itu pergi ke pasar untuk membeli anjing-anjing yang ditempatkan di dalam kandang. Dengan uang sekitar US4 1.100 atau Rp 14,6 juta, Yang Xiaoyun menyelamatkan sekitar 100 anjing, demikian laporan Huffington Post, 21 Juni 2015.

Setiap tahun kota Yulin menggelar festival daging anjing dan kucing. Festival digelar pada musim semi. Sekitar 10 ribu anjing dibantai setiap kali festival digelar.  Anjing-anjing itu tidak jelas dari mana saja asalnya, namun beberapa anjing ditemukan masih mengenakan pita di lehernya, sehingga diduga anjing itu hasil curian.

Menurut seorang ahli kebijakan China dari Humane Society International yang juga assoicate professor di Universitas Houston-Downtown, Peter Li, mengkonsumsi daging anjing memiliki latar sejarah di China.

Pembantaian anjing dan kucing dalam festival tahunan di Yulin telah diprotes oleh para pecinta hewan. Upaya Yang Xiaoyun pun menarik perhatian pecinta dan penyelamat hewan internasional.

Kepedulian perempuan ini untuk menyelamatkan hewan diawali pada tahun 1995. Saat itu, ia berusaha menyelamatkan anak kucing dari satu sungai. Lalu, pada tahun 1999, Yang Xiaoyun menemukan tempat penampungan anjing dan kucing.  Untuk melepaskan hewan-hewan itu dari tempat penampungan, Yang Xiaoyun menjual rumahnya dan menyewa tempat untuk menjadi rumah bagi para hewan itu.  

Sekitar 1.500 anjing dan 200 kucing tinggal di tempat penampungan miliknya. Bahkan, ia dilaporkan akan membuka tempat penampungan anjing khusus di Yulin.

Seorang aktor dan pelindung hewan, Ricky Gervais mengecam festival daging anjing di Yulin. Ia menyatakan tak tega menyaksikan wajah dan rasa takut anjing-anjing dan kucing-kucing itu ketika akan dibantai. "Tak satupun hewan layak diperlakukan seperti itu," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Redaksi
Editor : Yusran Yunus
Sumber : Tempo.co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper