Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perguruan Tinggi Masih Alami Masalah Pengelolaan Aset Lahan

Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) menyampaikan hampir semua universitas memiliki masalah dalam pengelolaan aset lahan.
Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta/uq.edu.au
Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta/uq.edu.au

Kabar24.com, YOGYAKARTA--Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) menyampaikan hampir semua universitas memiliki masalah dalam pengelolaan aset lahan.

Menteri ATR/BPN Ferry Mursyidan Baldan mengimbau agar penyelesaian konflik lahan di lembaga-lembaga pendidikan diselesaikan melalui langkah mediasi.

“Untuk meyelesaikan konflik, kami mengimbau agar Kantor-kantor BPN di setiap melakukan langkah mediasi dan tidak perlu membawa ke ranah hukum,” tuturnya setelah acara penandatanganan MoU antara Kementerian ATR/BPN, sekaligus pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kementerian ATR/BPN, Kamis (28/5/2015) malam.

Ferry pun menyampaikan pihaknya akan menjalin kerja sama dengan universitas-universitas untuk peningkatan SDM Kementerian ATR/BPN dalam menyelesaikan masalah pertanahan. Salah satu bentuk kolaborasi tersebut dibangun dengan Universitas Gajah Mada (UGM).

Rektor UGM Dwikorita Karnawati mengatakan kerja sama ini turut membantu menyelesaikan masalah pertanahan universitas.
“Dalam mengelola aset lahan, kami sempat kesulitan untuk memanfaatkannya karena permasalahan tentang kepemilikannya. Aset UGM sendiri ada di Yogya dan tersebar di beberapa provinsi,” ungkapnya kepada Bisnis.com.

Kesulitan tersebut di antaranya ialah mendirikan gedung untuk riset di lingkungan universitas. Padahal keberadaan pusat penelitian sangat penting agar civitas akademika bisa menciptakan penelitian yang berfungsi sosial-ekonomi.

“Kami sedang mengembangkan pendidikan, penelitian, dan pengabdian yang dapat bermanfaat untuk sektor industri,” lanjutnya.
Salah satu produk penelitan UGM yang sudah digunakan ialah sistem e-ticketing dalam Bus Trans Jakarta.

Dengan adanya pusat-pusat penelitian, Dwikora berharap Indonesia dapat semakin mandiri dalam memenuhi kebutuhan. Sebagai contoh, sambungnya, 97,3% alat kesehatan di dalam negeri masih mengandalkan produk impor.

Selain itu, dengan adanya sarana penelitian. perguruan tinggi pun dapat menjalin kerjasama dengan lebih intens dengan industri atau perusahaan.

Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) BPN Yogyakarta Arie Yuriwin menyebutkan permasalah lahan UGM ialah yang dimiliki dikuasai pihak ketiga. Misalnya, ada permasalahan pembagian aset fakultas dengan universitas. Kemudian, ada juga persoalan rumah dinas yang ditempati dosen bersama keluarganya, padahal sudah memasuki masa pensiun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper