Kabar24.com, JAKARTA— Setelah melempar isu panas, dan berdampak luas pada situasi politik di Tanah Air, Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto mengajak semua pihak untuk cooling down terkait ketegangan politik nasional saat ini.
SIMAK: KPK VS POLRI: Pimpinan KPK Membangkang
Hasto adalah politisi PDIP yang mengungkap Ketua KPK Abraham Samad bermain politik di masa pemilihan presiden tahun 2014. Dia menyebut setidaknya Abraham Samad bertemu 6 kali dengan elite PDIP.
Pernyataan Hasto ini menimbulkan suasana panas di KPK, dan berlanjut dengan berbagai kasus yang menyeret pimpinan KPK lainnya, seperti Bambang Widjojanto sempat diperiksa dan dijadikan tersangka oleh Polri. Selain itu, pimpinan KPK lainnya, Adnan Pandu Pradja, dilaporkan ke Bareskrim Mabes Polri.
"Kami mengajak semua pihak untuk cooling down. Imbauan ini juga ditujukan kepada internal PDIP. Jangan biarkan isu yang kontradiktif yang dapat mengganggu keutuhan negeri tumbuh kembang. Semua pihak harus bisa menahan diri. Bangsa ini memiliki kearifan dan tradisi musyawarah mufakat. Itu yang harus kita jalankan," kata Hasto,di Jakarta, Senin (26/1/2015) malam seperti dikutip dari Antara.
Dia mengingatkan mengelola negara yang begitu besar seperti Indonesia memerlukan cara berpikir, cara bertindak, dan cara berucap secara benar. Indonesia tidak bisa dipimpin dengan emosional, dan serampangan bak anak muda yang baru belajar mengelola kekuasaan.
"Biarlah supremasi hukum yang berbicara dan menegakkan kebenaran di atas kebenaran. Serta menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas segalanya," ujarnya.
Politisi PDIP
Menanggapi pernyataan politisi PDP Effendi Simbolon yang menyampaikan sikap kritisnya terhadap isu pemakzulan Jokowi, Hasto menegaskan bahwa sikap PDIP tetap menjadi partai pemerintah.
Hasto mengaku sudah berkomunikasi dengan Effendi Simbolon dan menegaskan bahwa PDIP tetap menjadi kekuatan penopang pemerintahan Jokowi-JK.
"PDI Perjuangan menyadari bahwa sebagai Presiden pilihan rakyat, PDI Perjuangan konsisten memastikan pemerintahan berjalan sesuai dengan kehendak rakyat, yakni lima tahun. Itulah sistem politik yang kita anut," tegasnya.
Hasto menyebutkan PDIP akan terus melakukan dialog, mencari solusi terbaik bersama seluruh komponen bangsa. Namun, pada saat bersamaan tetap menegaskan bahwa Joko Widodo adalah Presiden yang diusung PDIP yang mendapat dukungan dari sebagian rakyat Indonesia. (Kabar24.com)
BACA JUGA: