Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hebat! Mahasiswa Indonesia Juarai Lomba Sains Bergengsi di India

Mahasiswa Indonesia di India, Constantinus Satrio, berhasil menyabet juara pertama dalam ajang lomba bergengsi Annual Science, Technology and Management Festival of IIT Delhi (TRYST), baru baru ini.
Ilustrasi/study-india.co.in
Ilustrasi/study-india.co.in

Bisnis.com, LONDON – Prestasi cemerlang diperlihatkan mahasiswa Indonesia di ajang lomba sains internasional.

Mahasiswa Indonesia di India, Constantinus Satrio, berhasil menyabet juara pertama dalam ajang lomba bergengsi Annual Science, Technology and Management Festival of IIT Delhi (TRYST), baru baru ini.

Karya Satrio, mahasiswa Indonesia, tahun ketiga program studi Bachelor of Computer Application di Universitas Agra, bertema Manual Automatic Transmission Controller, demikian penjelasan Humas PPI India Taufiq Ari Kusuma, Kamis (13/3/2014).

Satrio dalam presentasinya memaparkan manfaat sistem pengendalian transmisi sepeda motor yang bisa dikendalikan dengan dual mode yaitu mode manual yang sewaktu-waktu bisa diubah ke mode otomatis.

Dalam kejuaraan yang digelar Indian Institue of Technology Delhi, New Delhi India, itu Satrio mengatakan motor menjadi lebih fleksibel, efisien, karena ada saat-saat tertentu ketika motor lebih nyaman dalam mode manual dan ada kalanya dalam mode otomatis.

Inovasi mahasiswa yang hobi memasak, balap motor, angkat besi, dan mengutak atik alat-alat elektro ini juga dinilai dari segi efisiensi, ekonomis, dan tentu memenuhi kerealistisan untuk diaplikasikan atau merupakan teknologi tepat guna.

Satrio menjawab dengan lugas semua keraguan dewan juri pada saat sesi tanya jawab setelah mempresentasikan karyanya seperti yang ditampilkan di video rekaman.

Ada dua alasan teknis yang dijelaskan Satrio yaitu pertama, murah dan applicable.

Menurut dia, desain yang disederhanakan, serta kontrol kopling dan karburator yang menggunakan solenoid meminimalkan jumlah komponen yang dipakai.

Rancangan Satrio juga tidak perlu throttle position sensor.

Jumlah transistor penggerak daun karburator berkurang dari empat menjadi satu.

Solenoid juga memungkinkan pemasangan transmisi ini tanpa mengubah mesin, karburator, ataupun gearbox, hanya tinggal potong kabel gas, kopling, dan mengubah sistem pengungkit transmisi dari luar gearbox.

Alasan kedua, peningkatan efisiensi hingga 20 persen.

Disebutkan, Transmisi sepeda motor berbasis CVT mengalami rugi daya hingga 20 persen, sebab gesekan yang terjadi saat perpindahan rasio transmisi di karet penggerak.

CVT juga rentan rusak mendadak jika dipergunakan untuk beban berat.

Sementara transmisi otomatis tidak mengalami rugi daya karena menggunakan gearbox manual yang dikontrol motor listrik, serta kopling yang dikontrol solenoid, sehingga daya untuk perpindahan gigi hanya listrik dari alternator motor.

Ketahanan dan reliabilitas transmisi otomatis juga meningkat. Disebutkan Satrio, karet CVT harus diganti secara berkala, sementara transmisi tidak memerlukan overhaul berkala jika tidak ada kerusakan pada sistem kontrol elektroniknya.

Meski tidak mendapat dukungan finansial dari pihak yang seharusnya membantu, Satrio secara mandiri mampu membuktikan sekaligus mencuri perhatian.

Di dalam negeri, sesungguhnya terdapat Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) DIKTI. Namun, menurut Atase Pendidikan KBRI New Delhi, mahasiswa di LN belum termasuk dalam program PKM.

Meski demikian, kemenangan pria kelahiran Jakarta tahun 1989 ini menjadi kemenangan bagi mahasiswa Indonesia terutama di India.

Ucapan selamat menghujani akun sosial media milik Satrio, mulai dari sahabat, alumni, pelajar, akademisi dan juga para pejabat.

IIT Delhi merupakan universitas top tidak hanya di India, tetapi juga di dunia bersama dengan IIT Bombay.

Setelah melalui beberapa babak, Satrio berhasil lolos hingga final dan akhirnya menumbangkan seluruh lawan yang mayoritas mahasiswa IIT Delhi .

Selain mendapat sertifikat dan penghargaan, Satrio juga mendapat hadiah uang sebesar INR 75.000 atau sekitar Rp14 juta.

Hadian itu rencananya akan digunakan Satrio untuk mengembangkan karyanya.

Selanjutnya, ia ingin melanjutkan kuliahnya ke jenjang lebih tinggi guna menjadi seorang profesor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Saeno
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper