Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 

BANDUNG: Jawa Barat meningkatkan produksi komoditas unggulan hortikuktura yakni mangga gedong terutama untuk memenuhi permintaan dari pasar ekspor yang diperkirakan akan semakin meningkat.
 
Kemala Dewi Ermawati, Kasi Pengembangan Benih Hortikultura Dinas Pertanian Jawa Barat, mengatakan hasil pertanian hortikultura di Jawa Barat (Jabar) yang tetap diminati oleh konsumen luar negeri adalah mangga gedong gincu.
 
Kendati komoditas ini dapat tumbuh di seluruh daerah di Jawa Barat, katanya, namun mangga dengan kualitas terbaik hanya didapatkan dari empat daerah yang saat ini menjadi sentra produksi.
 
"Penghasil mangga gedong gincu berkualitas tinggi untuk ekspor adalah Indramayu, Cirebon, Majalengka dan Sumedang Timur. Keempat daerah tersebut memiliki kecocokan iklim, sehingga hasil buahnya bagus,” katanya saat dihubungi Bisnis.
 
Dia menjelaskan jenis mangga ini sebenarnya sudah mulai dibudidayakan dalam jumlah banyak di Jabar sejak 1986 dan akan terus dikembangkan di beberapa daerah Jabar bagian Selatan. 
 
Kemala menuturkan saat ini dari dinas Pertanian sendiri masih melakukan uji coba kecocokan iklim seperti daerah Cianjur Selatan yang memiliki ketinggian permukaan tanah sama dengan lokasi sentra produksi mangga gedong gincu di daerah Pantura. 
 
“Berdasarkan pantauan yang dilakukan dinas Pertanian, permintaan ekspor untuk mangga gedong gincu semakin meningkat dan didominasi negara-negara timur tengah,” tuturnya.
 
Kasi Pengembangan Benih Aneka Tanaman, M. Soleh menjelaskan permintaan ekspor mangga gedong gincu memang trennya akan terus meningkat, karena mangga jenis ini selain untuk konsumsi langsung, juga dijadikan bahan produksi aneka makanan khas di beberapa negara. 
 
“Mangga gedong gincu yang diekspor ke negara Jepang misalnya, kebanyakan diolah untuk bahan makanan khas Jepang, begitu juga dengan mangga yang diekspor ke negara timur tengah,” ujarnya. 
 
Berdasarkan data Dinas Pertanian Perkebunan Peternakan dan Kehutanan Kabupaten Cirebon pada 2010, produksi mangga di Jabar mencapai 137.104 ton per tahun dan yang terbesar dari wilayah Cirebon. 
 
Adapun produksi mangga di Indonesia pada 2010 mencapai 1.287.287 ton, dengan volume ekspornya baru sekitar 1.626 ton.
 
Pengembangan agribisnis mangga di Jabar terus dilakukan melalui berbagai program baik oleh pemda dan swadaya masyarakat yang difokuskan di Kabupaten Majalengka (500 ha), Indramayu (1.000 ha), Cirebon (1.000 ha) khusus perkebunan mangga gedong.
 
Pengembangan itu, untuk menangkap prospek pangsa pasar ekspor, mengingat waktu panen yang berbeda dengan negara produsen mangga lain. Waktu panen mangga di Indonesia terjadi mulai Agustus dengan puncaknya pada November-Desember. Sedangkan negara produsen lain, rata-rata masa panennya di awal dan pertengahan tahun tahun.
 
Direktorat Jenderal Hortikultura Deptan RI mencatat ekspor buah mangga dari Indonesia lebih banyak diserap pasar dari negara-negara di Timur Tengah seperti Arab Saudi.  Peluang pasar lainnya yang dapat diraih produsen mangga Indonesia a.l Amerika, Kanada (4,2 %), Eropa (15%), China (9%) Timur Tengah (14%), Jepang (3%) dan Singapura (5%). (sut)
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Sutarno
Sumber : Maman Abdurahman

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper