Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 

JAKARTA: Rumah Sakit  Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita terus memperkuat keahlian tim dokternya, antara lain dengan mendatangkan pakar dari luar negeri untuk melakukan alih teknologi.
 
Untuk itu, RS Harapakan Kita mendatangkan Davids Adams,  pakar jantung dari Mitral Foundation New York, Amerika Serikat. Profesor yang satu ini jago dalam mereparasi katup jantung yang bocor. 
 
Harnanto, Direktur Utama RSJPD Harapan Kita, mengatakan tidak banyak dokter jantung yang ahli di bidang yang satu ini. “Untuk menambah pengetahuan dan alih teknologi, kami mengundang Prof. Adams ke Indonesia agar berbagi ilmu,” ujarnya hari ini.
 
Menurut dia, keahlian mereparasi jantung ini sangat diperlukan. Terutama pada kasus kelainan jantung pada anak.
 
“Kasihan bila ada anak yang harus bolak-balik operasi untuk mengganti katup jantung sesuai dengan pertumbuhan badannya,” katanya.
 
Alih teknologi tentang reparasi katup jantung tersebut dilakukan Rabu kemarin, dan diikuti oleh puluhan dokter di RSJPD Harapan Kita. Harnanto menuturkan reparasi jantung sebenarnya bukan hal baru di rumah sakit itu.
 
“Teknologi itu telah dilakukan sejak 10 tahun lalu, dari hasil pembelajaran dengan Prof. Adams di New York Tingkat keberhasilan reparasi jantung di Harapan Kita sudah mencapai 80%,” tambah Tarmizi, Direktur Pelayanan RSJPD Harapan Kita.
 
Selama ini, katanya, reparasi yang dilakukan di Harapan Kita baru pada kasus kebocoran katup jantung yang tidak terlalu berat. Untuk kasus berat, biasanya pasien dianjurkan untuk menggantinya dengan katup buatan.
 
Dia menuturkan kasus jantung berat, umumnya terjadi pada penderita jantung rematik. Kebocoran itu sangat banyak, sehingga jantung terlihat compang-camping. Tidak ada cara lain selain mengganti katup tersebut dengan katup buatan.
 
“Ternyata hal tersebut menarik perhatian Prof. Adams untuk menularkan keahliannya. Dia berprinsip reparasi jantung bisa dilakukan pada kondisi terburuk sekalipun. Kasus jantung rematik sudah jarang terjadi di Amerika, sehingga dia berminat diundang ke Indonesia untuk belajar, sekaligus memberi pelajaran kepada dokter di sini,” ujar Tarmizi.
 
Keahlian reparasi jantung sangat dibutuhkan di Indonesia. Menurut Tarmizi, kasus jantung rematik di Indonesia masih sangat tinggi. Jantung rematik banyak dialami anak-anak Indonesia karena faktor keturunan. (sut)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Adhitya Noviardi
Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper