Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno bertolak ke China kala Pemerintah Amerika Serikat (AS) melakukan kebijakan menaikkan tarif impor untuk barang dari China hingga 245%. Sementara Indonesia dikenakan 32% dan berpotensi capai 47%.
Eddy mengatakan bahwa kunjungannya dilakukan dalam rangka memenuhi undangan dari Pemerintah China di Beijing dan Shenzhen untuk memperkuat hubungan China dan Indonesia di bidang industri, teknologi, perdagangan, dan juga transisi energi.
China termasuk dalam mitra perdagangan yang penting bagi Indonesia. “China dan Indonesia memilih cara masing-masing dalam menghadapi dinamika tarif perdagangan global. Namun, kedua negara tetap saling menghormati langkah masing-masing,” katanya dalam keterangan pers, Jumat (18/4/2025).
Politikus PAN ini berpandangan bahwa kerja sama Indonesia dan China bisa terus dikembangkan dari sisi perdagangan hingga kerja sama informasi, teknologi dan informasi, terkhusus kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).
“Akselerasi China yang cepat dalam kemajuan teknologi informasi menjadi lesson learned bagi Pemerintah Indonesia untuk merekrut dan mengelola talenta terbaik di bidang teknologi informasi,” ungkapnya.
Baca Juga
Kunjungan Eddy di Shenzhen adalah untuk menemui Vice President of Global Government Affairs Departement Huawei Technologies, Wang Ke dan Direktur Asian Affairs Huawei Global, Anna Liu.
Sebelumnya, dia juga bertemu dengan Ketua Konferensi Permusyawaratan Politik Rakyat Tiongkok/CPPCC Y.M, Wang Huning guna memperkuat hubungan kedua negara di tengah dinamika politik global saat ini.