Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Perdana Menteri (PM) Vietnam Ho Duc Phoc, menegaskan bahwa Vietnam berharap dapat terus memperkuat dan memperdalam kemitraan strategis komprehensif dengan Amerika Serikat.
Dalam pertemuannya dengan Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer, dia menyampaikan apresiasi atas dukungan berkelanjutan dari Pemerintah AS terhadap Vietnam yang kuat, merdeka, mandiri, dan makmur.
“Vietnam berkomitmen untuk membangun ekonomi yang mandiri dan berdaulat serta menjalankan kebijakan luar negeri yang independen, beragam, dan multilateral,” ujarnya dikutip melalui laman resmi pemerintah Vietnam, Kamis (10/4/2025).
Ho Duc Phoc menyatakan bahwa Vietnam ingin bekerja sama dengan lembaga-lembaga terkait di AS untuk mengimplementasikan hasil pembicaraan telepon antara Sekretaris Jenderal To Lam dan Presiden Donald Trump pada Jumat (4/4) lalu, guna menjaga hubungan ekonomi dan perdagangan yang stabil dan berkelanjutan demi kepentingan rakyat dan pelaku usaha kedua negara.
Vietnam, kata Phoc, telah secara proaktif menerapkan berbagai langkah untuk mengurangi defisit perdagangan dengan AS dan mengatasi isu-isu yang menjadi perhatian pihak AS.
Dia juga menyampaikan bahwa penerapan tarif tinggi oleh AS terhadap ekspor Vietnam tidak sejalan dengan semangat hubungan kemitraan strategis komprehensif kedua negara.
Baca Juga
Meskipun AS memutuskan untuk menunda pemberlakuan tarif selama 90 hari, tetapi Ho Duc Phoc menyarankan agar kedua negara segera memulai negosiasi untuk mencapai perjanjian perdagangan bilateral yang akan menjadi kerangka kerja jangka panjang dalam memperkuat hubungan perdagangan yang stabil dan saling menguntungkan.
Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer menyambut baik kunjungan Ho Duc Phoc sebagai utusan khusus Sekretaris Jenderal To Lam dan mengapresiasi langkah-langkah proaktif Vietnam dalam memperkuat hubungan ekonomi dan perdagangan bilateral.
Dia menegaskan bahwa AS sangat menghargai hubungan dengan Vietnam dan sepakat bahwa kedua pihak harus segera memulai pembicaraan untuk mencapai perjanjian perdagangan timbal balik, termasuk pengaturan tarif, serta meminta tim teknis dari kedua negara untuk segera memulai diskusi.
Selama kunjungan kerjanya di AS, Wakil Perdana Menteri juga bertemu dengan Senator Bill Hagerty dan Steve Daines.
Dia menyampaikan apresiasi atas dukungan Kongres AS terhadap hubungan Vietnam-AS dan menyambut baik perkembangan positif dalam hubungan bilateral sejak pembentukan Kemitraan Strategis Komprehensif.
Tak hanya itu, dia juga menekankan pentingnya tahun ini karena menandai 30 tahun normalisasi hubungan diplomatik antara kedua negara.
Dalam bidang ekonomi dan perdagangan, Ho Duc Phoc menyatakan bahwa hubungan Vietnam-AS bersifat saling melengkapi. Dia menambahkan bahwa Vietnam tidak bersaing dengan produk ekspor utama AS dan banyak mengimpor barang serta jasa berteknologi tinggi dari AS.
Bahkan, dia juga menyerukan agar Kongres AS terus mendukung penghapusan tarif terhadap barang-barang Vietnam dan mendukung negosiasi kesepakatan perdagangan bilateral jangka panjang yang berkelanjutan demi kepentingan bersama.
Para senator menyatakan harapan agar hubungan Vietnam-AS terus berkembang dan berkontribusi positif terhadap perdamaian serta stabilitas di kawasan dan dunia.
Mereka juga menyampaikan dukungan atas pendekatan proaktif Vietnam dalam menangani isu tarif dan optimis bahwa kedua negara akan segera memulai negosiasi untuk membangun hubungan ekonomi yang stabil dan saling menguntungkan.
Selama lawatannya, Wakil Perdana Menteri juga mengadakan pertemuan dengan kelompok pakar, akademisi, dan pelaku usaha besar dari kedua negara, serta menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman kerja sama antara Vietjet Aviation Joint Stock Company dan perusahaan pembiayaan penerbangan yang berbasis di AS.