Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ternyata Ini Penyebab Rusia dan Korea Utara "Selamat" dari Tarif Trump

Presiden AS, Donald Trump, telah mengumumkan tarif impor di mana Indonesia kena 32%. Namun, ada beberapa negara yang "selamat" dari tarif tersebut.
Presiden Rusia Vladimir Putin dan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengunjungi Kosmodrom Vostochny di wilayah Timur Jauh Amur, Rusia, 13 September 2023. Sputnik/Mikhail Metzel/Kremlin melalui REUTERS
Presiden Rusia Vladimir Putin dan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengunjungi Kosmodrom Vostochny di wilayah Timur Jauh Amur, Rusia, 13 September 2023. Sputnik/Mikhail Metzel/Kremlin melalui REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden AS, Donald Trump, telah mengumumkan tarif impor di mana Indonesia kena 32%. Namun, ada beberapa negara yang "selamat" dari tarif tersebut.

Beberapa di antaranya adalah rival utama AS yakni Rusia dan Korea Utara. Namun mengapa bisa demikian?

Dilansir dari AA.com, pihak Gedung Putih sudah menjelaskan mengapa ada empat negara, termasuk Rusia dan Korut, yang tak kena tarif impor tersebut.

"Kuba, Belarus, Korea Utara, dan Rusia tidak tunduk pada Perintah Eksekutif Tarif Timbal Balik karena mereka sudah menghadapi tarif yang sangat tinggi dan sanksi yang kami kenakan sebelumnya menghalangi perdagangan yang berarti dengan negara-negara ini," kata seorang pejabat Gedung Putih yang tak mau disebutkan namanya.

"Presiden Trump juga baru-baru ini mengancam akan menjatuhkan sanksi keras terhadap Rusia," pejabat itu menambahkan.

Pengecualian Rusia, khususnya, memicu kritik di media sosial setelah Trump meluncurkan kebijakan tarif timbal baliknya.

Laporan mengatakan jika banyak pengguna menuduh presiden menyerah pada Presiden Rusia Vladimir Putin.

Perintah tersebut mengamanatkan agar tarif dasar minimum sebesar 10% diberlakukan, dengan jumlah yang lebih tinggi dibebankan pada negara-negara yang dianggap Trump sebagai pelanggar perdagangan "terburuk".

Sekitar 60 negara akan menghadapi tarif di atas 10%, menurut seorang pejabat Gedung Putih yang memberikan penjelasan kepada wartawan dengan syarat anonim sebelum peluncuran.

Serangkaian selebaran yang diedarkan Gedung Putih di antara wartawan menyoroti beberapa tarif timbal balik yang dikenakan oleh presiden, termasuk tarif 34% untuk barang yang diimpor dari China, tarif 20% untuk barang-barang Uni Eropa, tarif 46% untuk barang-barang Vietnam, dan tarif 44% untuk impor Sri Lanka.

Turki termasuk di antara negara yang akan menghadapi tarif 10% bersama Inggris, Kenya, Islandia, Panama, Ethiopia, Lebanon, Togo, dan lainnya.

Pasar anjlok setelah berita pengumuman Trump di tengah kekhawatiran bahwa sanksi tersebut akan menaikkan harga konsumen dan berpotensi menjerumuskan AS ke dalam resesi.

Nasdaq yang sarat teknologi telah merosot lebih dari 5,3% dalam perdagangan sore sementara Dow turun lebih dari 3,3%.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper