Bisnis.com, JAKARTA - Starbucks membuat kebijakan baru di tengah tekanan boikot yang dilakukan oleh masyarakat dunia.
Melansir Yahoo, perusahaan tersebut mengatakan bahwa pengunjung yang datang kini wajib melakukan pembelian.
Hal ini menjadi pencabutan aturan yang memperbolehkan orang-orang untuk sekadar "menongkrong" dan menggunakan fasilitas mereka.
Per 27 Januari 2025, Starbucks juga tak memperbolehkan pengunjung "hanya" menumpang ke toilet tanpa membeli.
Aturan ini menjadi langkah dan stategi "Back to Starbucks" yang diterapkan CEO baru mereka, Brian Niccol.
Rencana oleh Brian Niccol ini dipercaya dapat mengatasi penjualan yang lesu, yang selama ini menjadi masalah bagi mereka.
Baca Juga
“Kami ingin semua orang merasa diterima dan nyaman di toko kami. Dengan menetapkan ekspektasi yang jelas terhadap perilaku dan penggunaan ruang, kami dapat menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi semua orang,” ucap ,juru bicara Jaci Anderson dalam sebuah pernyataan kepada Associated Press, dikutip dari Yahoo, Rabu (15/1/2025).
Juru Bicara juga mengonfirmasi bahwa kebijakan ini akan dilakukan di semua toko per 27 Januari.
Adapun perusahaan juga mengatakan bahwa staf telah diinstruksikan untuk meminta siapapun yang melanggar kode etik untuk pergi. Aturan baru itu mengizinkan karyawan memanggil polisi bila diperlukan.