Bisnis.com, JAKARTA - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu baru saja menjalani prosedur pengangkatan prostat pada Minggu (29/12/2024).
Pejabat rumah sakit mengatakan, Netanyahu menjalani prosedur di tengah persidangannya atas dugaan korupsi.
Pengacaranya pun harus meminta izin dalam "beberapa hari" karena Netanyahu tak bisa dihadirkan pada persidangan.
Netanyahu, yang mengalami serangkaian masalah kesehatan dalam beberapa tahun terakhir, telah berusaha keras untuk meningkatkan citra publik tentang dirinya sebagai pemimpin yang sehat.
Ia bahkan, dalam persidangannya bulan ini, sesumbar telah bekerja 18 jam sehari sambil ditemani cerutu.
Namun sebagai pemimpin Israel yang paling lama menjabat, beban kerja yang melelahkan selama 17 tahun berkuasa dapat berdampak buruk pada kesejahteraannya.
Baca Juga
Sebelum ini, Netanyahu pernah dilarikan ke rumah sakit karena dehidrasi pada Juli 2023. Ia kemudian membantah bahwa dirinya sangatlah sehat.
Sayangnya dokter tetap meminta pemimpin Israel itu untuk tetap dirawat di rumah sakit selama semalaman untuk observasi lebih lanjut.
Hal ini membuat rapat kabinet mingguannya ditunda satu hari dan dijadwalkan ulang. Kantor Netanyahu pun mengatakan sang pemimpin dilarikan ke rumah sakit setelah merasa pusing ringan.
Kemudian melansir France24, Netanyahu juga pernah menjalani pemeriksaan jantung setelah mengeluhkan kelelahan dan pusing.
Sheba Medical Center melakukan operasi terhadap Netanyahu, dengan memasang alat pemantau detak jantung.
“Seminggu yang lalu saya memasang alat pemantau dan alat ini berbunyi bip malam ini dan mengumumkan bahwa saya perlu memasang alat pacu jantung. Saya harus melakukannya malam ini, saya merasa baik-baik saja dan saya mendengarkan dokter saya,” kata Netanyahu dalam video yang diposting di halaman Facebook-nya pada Juli 2023.
Rumah sakit kemudian mengkonfirmasi bahwa setelah operasi, kondisi Netanyahu berangsur membaik.
“Dia akan tetap berada di bawah pengawasan medis di departemen kardiologi,” kata sebuah pernyataan resmi.
Disebutkan bahwa riwayat penyakit jantung yang dialami oleh Netanyahu telah terjadi selama bertahun-tahun dan menyebabkan detak jantung tidak teratur.
Kemudian melansir APNews, Netanyahu juga sempat menjalani operasi hernia, di mana ia berada di bawah pengaruh bius total dan tidak sadarkan diri.