Bisnis.com, JAKARTA - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu baru saja menjalani operasi pengangkatan prostat pada Minggu (29/12/2024).
Pejabat rumah sakit mengatakan, Netanyahu menjalani prosedur saat krisis di Gaza berlangsung, dan bertepatan dengan persidangannya atas dugaan korupsi.
Netanyahu, yang mengalami serangkaian masalah kesehatan dalam beberapa tahun terakhir, telah berusaha keras untuk meningkatkan citra publik tentang dirinya sebagai pemimpin yang sehat.
Ia bahkan, dalam persidangannya bulan ini, sesumbar telah bekerja 18 jam sehari sambil ditemani cerutu.
Namun sebagai pemimpin Israel yang paling lama menjabat, beban kerja yang melelahkan selama 17 tahun berkuasa dapat berdampak buruk pada kesejahteraannya.
Dampak kesehatan yang memburuk membuat pengacara Netanyahu membatalkan jadwal persidangan untuk keterangan saksi pada minggu ini.
Baca Juga
Pengacaranya, Amit Hadad, berpendapat bahwa Netanyahu akan dibius sepenuhnya untuk prosedur tersebut dan dirawat di rumah sakit selama “beberapa hari".
Adapun Dokter Ofer Gofrit, kepala urologi di Hadassah Medical Center Yerusalem, menyatakan dalam pesan video bahwa prosedur terhadap Netanyahu berhasil.
“Tidak ada rasa takut akan kanker atau keganasan. Kami hanya berharap yang terbaik,” ucapnya dikutip dari Newsx.
Dalam pernyataan publik, Netanyahu berterima kasih kepada tim medisnya dan menyatakan bahwa dia “sepenuhnya waspada”.
Dia saat ini sedang memulihkan diri di unit bawah tanah yang dilengkapi benteng untuk melawan serangan rudal dan akan tetap diawasi selama beberapa hari.
Selama prosedur tersebut, Menteri Kehakiman Yariv Levin, sekutu dekatnya, menjabat sebagai penjabat perdana menteri.