Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tim Transisi Trump Siapkan Pembatalan Dukungan Kendaraan Listrik

Tim transisi Presiden AS Donald Trump merekomendasikan perubahan besar untuk setop dukungan bagi kendaraan listrik dan stasiun pengisian daya.
Ilustrasi kendaraan listrik. /Freepik
Ilustrasi kendaraan listrik. /Freepik

Bisnis.com, JAKARTA - Tim transisi Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump merekomendasikan perubahan besar untuk menghentikan dukungan bagi kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) dan stasiun pengisian daya.

Usulan tersebut juga akan memperkuat langkah-langkah yang mengarah pada pemblokiran mobil, komponen, dan bahan baterai dari China.

Rencana tersebut terungkap dalam sebuah dokumen yang dilihat oleh Reuters pada Senin (16/12/2024) waktu setempat.

Rekomendasi yang belum pernah dilaporkan sebelumnya, muncul saat transisi kendaraan listrik AS terhenti dan industri kendaraan listrik China yang disubsidi besar-besaran terus melonjak, sebagian karena rantai pasokan baterainya yang unggul.

Selama masa kampanye Pilpres lalu, Trump berjanji untuk melonggarkan peraturan pada mobil berbahan bakar fosil dan mencabut apa yang disebutnya mandat kendaraan listrik Presiden Joe Biden.

Dalam dokumen tersebut, tim transisi juga merekomendasikan penerapan tarif pada semua bahan baterai secara global, sebagai upaya untuk meningkatkan produksi AS, dan kemudian menegosiasikan pengecualian individual dengan sekutu.

Secara keseluruhan, rekomendasi tersebut sangat berbeda dari kebijakan pemerintahan Biden, yang berupaya menyeimbangkan dorongan rantai pasokan baterai domestik, terpisah dari China, dengan transisi kendaraan listrik yang cepat.

Rencana tim transisi akan mengalihkan uang yang sekarang mengalir untuk membangun stasiun pengisian daya dan membuat kendaraan listrik terjangkau ke prioritas pertahanan nasional, termasuk mengamankan pasokan baterai bebas China dan mineral penting untuk membangunnya.

Proposal tersebut berasal dari tim transisi Trump yang bertugas menyusun strategi untuk penerapan cepat kebijakan otomotif baru. Tim tersebut juga menyerukan penghapusan keringanan pajak sebesar US$7.500 dari pemerintahan Biden untuk pembelian kendaraan listrik konsumen.

Kebijakan tersebut dapat berdampak buruk pada penjualan dan produksi kendaraan listrik AS pada saat banyak produsen mobil lama, termasuk General Motors dan Hyundai, yang baru-baru ini memperkenalkan lebih banyak penawaran kendaraan listrik ke pasar AS.

Pemotongan dukungan pemerintah untuk kendaraan listrik juga dapat merugikan penjualan Tesla milik Elon Musk, yang merupakan penjual kendaraan listrik AS yang dominan.

Namun, Musk, yang menghabiskan lebih dari seperempat miliar dolar untuk membantu Trump terpilih, mengatakan bahwa kehilangan subsidi akan lebih merugikan pesaingnya daripada Tesla.

Tim transisi menyerukan penarikan kembali dana apa pun yang tersisa dari rencana Biden senilai US$7,5 miliar untuk membangun stasiun pengisian daya dan mengalihkan uang tersebut ke pemrosesan mineral baterai dan "rantai pasokan pertahanan nasional dan infrastruktur penting."

Dokumen tersebut mengatakan, meski baterai, mineral, dan komponen kendaraan listrik lainnya sangat penting untuk produksi pertahanan, kendaraan listrik dan stasiun pengisian daya tidak penting. 

Departemen Pertahanan dalam beberapa tahun terakhir telah menyoroti kerentanan strategis AS karena dominasi China dalam penambangan dan pemurnian mineral penting, termasuk grafit dan litium yang dibutuhkan untuk baterai, dan logam tanah jarang yang digunakan dalam motor kendaraan listrik dan pesawat militer.

Sebuah laporan pemerintah tahun 2021 mengatakan militer AS menghadapi peningkatan kebutuhan daya untuk senjata dan peralatan komunikasi, di antara teknologi lainnya. Laporan itu menyebut, sumber mineral dan material penting yang terjamin sangat penting bagi keamanan nasional AS.

Juru bicara transisi Trump Karoline Leavitt mengatakan pemilih memberi Trump mandat untuk memenuhi janji kampanye, termasuk menghentikan serangan pemerintah terhadap mobil bertenaga gas.

"Ketika menjabat, Presiden Trump akan mendukung industri otomotif, dengan memberi ruang bagi mobil bertenaga gas dan kendaraan listrik," kata Leavitt dalam sebuah pernyataan.

Memperbolehkan Lebih Banyak Pencemaran

Produsen mobil di seluruh dunia telah beralih ke kendaraan listrik sebagian untuk mematuhi batasan pemerintah yang lebih ketat pada pencemaran knalpot yang merusak iklim.

Namun rekomendasi tim transisi akan memungkinkan produsen mobil untuk memproduksi lebih banyak kendaraan bertenaga gas dengan mengurangi standar emisi dan penghematan bahan bakar yang diperjuangkan oleh pemerintahan Biden.

Tim transisi mengusulkan untuk mengubah peraturan tersebut kembali ke level 2019, yang akan memungkinkan rata-rata sekitar 25% lebih banyak emisi per mil kendaraan daripada batasan 2025 saat ini dan penghematan bahan bakar rata-rata menjadi sekitar 15% lebih rendah.

Proposal tersebut juga merekomendasikan pemblokiran California dari penetapan standar emisi kendaraannya sendiri yang lebih ketat, yang telah diadopsi lebih dari selusin negara bagian lainnya. Trump melarang California menetapkan persyaratan yang lebih ketat selama masa jabatan pertamanya, sebuah kebijakan yang dibatalkan Biden.

California telah meminta Badan Perlindungan Lingkungan AS atau EPA untuk keringanan lain guna memasukkan serangkaian persyaratan yang lebih kuat mulai tahun 2026, yang pada akhirnya akan mengharuskan semua kendaraan bertenaga listrik, hibrida plug-in, atau bertenaga hidrogen pada tahun 2035. EPA pemerintahan Biden belum menyetujui permintaan California.

Banyak proposal tim transisi tampaknya ditujukan untuk mendorong produksi baterai dalam negeri, terutama untuk kepentingan terkait pertahanan. Yang lainnya tampaknya ditujukan untuk melindungi produsen mobil, bahkan yang memproduksi EV, di Amerika Serikat.

Usulan tersebut salah satunya meliputi meenetapkan tarif pada impor rantai pasokan EV termasuk baterai, mineral penting, dan komponen pengisian daya. Usulan itu menyatakan bahwa pemerintah harus menggunakan tarif Bagian 232, yang menargetkan ancaman keamanan nasional, untuk membatasi impor produk tersebut.

Pemerintah Biden baru-baru ini menaikkan tarif pada impor China atas beberapa yang disebutkan dalam dokumen transisi Trump, termasuk baterai lithium-ion, grafit, dan “magnet permanen” yang digunakan dalam motor EV dan aplikasi militer. Tarif tersebut dikeluarkan atas dasar ekonomi, bukan keamanan.

Selain itu, dokumen tersebut juga mengabaikan tinjauan lingkungan untuk mempercepat “proyek infrastruktur EV yang didanai pemerintah federal, termasuk daur ulang dan produksi baterai, stasiun pengisian daya, dan manufaktur mineral penting.

Kemudian, memperluas pembatasan ekspor pada teknologi baterai EV ke negara-negara yang bermusuhan; Memberikan dukungan untuk ekspor baterai EV buatan AS melalui Bank Ekspor-Impor Amerika Serikat; Menggunakan tarif sebagai alat negosiasi untuk membuka pasar luar negeri bagi ekspor otomotif AS, termasuk EV.

Usulan itu juga mencakup rencana menghilangkan persyaratan lembaga federal harus membeli kendaraan listrik. Kebijakan Biden mengharuskan semua akuisisi mobil dan truk kecil oleh pemerintah federal menjadi kendaraan tanpa emisi paling lambat akhir tahun 2027.

Selain itu, usulan lain adalah mengakhiri program Kementerian Pertahanan AS yang bertujuan untuk membeli atau mengembangkan kendaraan militer listrik.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper