Bisnis.com, JAKARTA - Para pemimpin Eropa mengucapkan selamat kepada Donald Trump atas kemenangannya dalam pemilihan presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS).
Mereka mengatakan siap bekerja sama dengan Trump, walaupun ada kekhawatiran dari dampak kembalinya Trump ke Gedung Putih.
Mengutip Reuters pada Rabu (6/11/2024), kekhawatiran ini disebabkan oleh rekam jejak Trump tentang hubungan transatlantik pada masa jabatan sebelumnya, seperti kritikan tajam terhadap NATO, pandangannya yang bertentangan tentang perang Ukraina-Rusia, hingga sikapnya terhadap perubahan iklim.
Kendati demikian, para pemimpin Eropa bergerak cepat dalam menyampaikan ucapan selamat kepada eks presiden dari Partai Republik tersebut. Adapun, pemimpin Uni Eropa pertama yang memberikan ucapan selamat secara terbuka kepada Trump adalah Presiden Perancil Emannuel Macron.
“Selamat, Presiden Donald Trump. Kami siap bekerja sama seperti yang telah kita lakukan selama empat tahun. Dengan keyakinan Anda dan saya. Dengan rasa hormat dan ambisi,” kata Macron dalam cuitan X @EmmanuelMacron, dikutip pada Rabu (6/11/2024).
Setelah itu, Macron juga menambahkan dalam cuitan berikutnya bahwa dia telah berbicara dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz untuk memastikan mereka sama-sama membela kepentingan dan nilai Eropa.
Baca Juga
Selain kekhawatiran akan kebijakan luar negeri Trump, perdagangan Eropa disebut dapat menghadapi jalan yang berliku. Hal ini karena pada bulan lalu, Trump mengatakan bahwa jika dia menang, Uni Eropa harus “membayar harga yang mahal” karena tidak membeli ekspor Amerika yang cukup banyak.
Oleh sebab itu, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyon menekankan untuk menghindari perang dagang akan menjadi kepentingan AS dan juga Eropa.
“Mari kita bekerja sama dalam kemitraan yang terus memberikan manfaat bagi warga negara kita. Jutaan pekerjaan dan miliaran dolar dalam perdagangan dan investasi di setiap sisi Atlantik bergantung pada dinamisme dan stabilitas hubungan ekonomi kita,” ujarnya.
Sebagai informasi, calon presiden AS dari Partai Republik Donald Trump mengamankan 270 suara elektoral (electoral votes) dan resmi memenangkan persaingan menjadi presiden terpilih AS ke 47 untuk periode 2024-2028.
Berdasarkan data hitung cepat 270toWin pada Rabu (6/11/2024), Trump mengalahkan pesaingnya, Kamala Harris dari Partai Demokrat yang hanya mendapat 213.
Meskipun masih ada 55 suara elektoral yang belum ditetapkan, namun Trump sudah melampaui ambang batas 270 dari 538 suara untuk mengamankan kursi kepresidenan.
Kemenangan Trump diraih setelah dirinya mengamankan suara dari tiga negara bagian penentu kemenangan atau swing states. Trump meraih 16 suara di Georgia, 16 Suara di North Carolina, dan 19 suara di Pennsylvania.