Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi Todotua Pasaribu mengaku sudah melepaskan seluruh jabatan kedireksiannya di Bomba Group dan PT Thopas Artha Nauli sebelum dilantik menjadi Wamen Investasi dan hilirisasi di Kabinet Merah Putih.
Sebelumnya, Todotua merupakan CEO (Chief Executive Officer) Bomba Group. Selain itu, dia juga sempat tercatat sebagai direktur di PT Thopas Artha Nauli.
"Sudah, sudah [sudah melepaskan jabatannya]. Pokoknya secara prinsip, pada saat saya sudah serius dipanggil di Kertanegara [kediaman Prabowo], itu semuanya, keberadaan saya sudah saya lepas. Posisi saya saat ini adalah bekerja untuk negara," katanya di Kantor Kementerian Investasi dan Hilirisasi, Jakarta Selatan, Senin (21/10/2024).
Lebih lanjut, Todutua mengaku bersyukur diberi kepercayaan untuk menjadi wakil menteri (Wamen) Investasi dan Hilirisasi. Dia percaya diri tidak akan kesulitan menjalani jabatan barunya karena sudah lama berkecimpung di dunia korporasi.
Pria berdarah Batak ini mengaku sudah diberi arahan khusus oleh Prabowo ketika dipanggil ke kediaman ketua umum Partai Gerindra itu pada pekan lalu. Menurutnya, Prabowo tidak ingin para investor dipersulit.
"Pada intinya Pak Prabowo, Pak Presiden dalam hal ini, meminta untuk kembali lagi menciptakan iklim investasi yang kondusif, bagaimana juga semua investasi itu bisa secara baik," ujar Todotua.
Baca Juga
Sebagai informasi, Pasal 23 Undang-Undang No. 39/2008 tentang Kementerian Negara mengatur bahwa seorang seorang menteri dilarang merangkap jabatan sebagai komisaris atau direksi di perusahaan negara maupun swasta.
Adapun, Bomba Group merupakan perusahaan holding investasi yang bergerak di sektor perkebunan, pertambangan, properti, energi serta kontraktor dan logistik.
Sementara itu, PT Thopas Artha Nauli adalah perusahaan yang melayani pemeliharaan dan pembangunan pabrik baru pada industri seperti pembangkit listrik, pabrik semen, pabrik pupuk, pabrik petrokimia, minyak dan gas, sektor pertambangan, dan lain-lain.