Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Update Kondisi 2 Pasukan TNI yang Terluka Diserang Tank Israel

Kementerian Luar Negeri mengungkap kondisi sementara pasukan penjaga perdamaian asal RI yang terluka karena serangan tank Israel.
Asap memenuhi udara akibat kebakaran hebat yang dipicu oleh roket yang diluncurkan dari Lebanon oleh kelompok militan Hizbullah membakar lokasi yang disebut sebagai Kiryat Shmona, Israel, dekat perbatasan dengan Lebanon, Senin (3/6/2024)/Reuters
Asap memenuhi udara akibat kebakaran hebat yang dipicu oleh roket yang diluncurkan dari Lebanon oleh kelompok militan Hizbullah membakar lokasi yang disebut sebagai Kiryat Shmona, Israel, dekat perbatasan dengan Lebanon, Senin (3/6/2024)/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Luar Negeri alias Kemenlu mengungkap kondisi terbaru 2 pasukan penjaga perdamaian PBB asal yang terluka karena diserang oleh tentara pendudukan Israel. Informasi sementara, 2 pasukan yang tergabung dalam United Nations Interim Force in Lebanon (UNIFIL) itu mengalami luka ringan.

Adapun Kemenlu dalam keterangan resminya, menjelaskan bahwa prajurit TNI yang tergabung dalam UNIFIL mengalami luka ringan ketika melakukan pemantauan di markas kontingen Indonesia di Naqoura. 

Adapun, Naqoura terletak di Selatan Lebanon, di dalam area yang disebut dengan blue line

“Pasukan perdamaian PBB berada kawasan tersebut di bawah mandat DK PBB untuk mendukung stabilitas Lebanon,” tulis keterangan tersebut.

Dijelaskan bahwa kedua personil dengan segera memperoleh perawatan di Rumah Sakit terdekat dan tengah dalam kondisi yang baik. Luka yang diperoleh dua personel tersebut berasal dari luncuran peluru tank Merkava IDF. 

“Menlu RI sudah berkomunikasi langsung dengan komandan kontingen Garuda FHQSU (Force Headquarter Support Unit),” terangnya. 

Pemerintah Indonesia kemudian mengingatkan kepada IDF soal pentingnya penghormatan terhadap pasukan, properti dan memastikan keselamatan dan keamanan personil UNIFIL. 

“Indonesia menegaskan serangan apapun terhadap peacekeepers adalah pelanggaran berat hukum humaniter internasional dan resolusi DK PBB 1701 sebagai dasar mandat UNIFIL.” tuturnya. 

Selain itu, Indonesia meminta agar semua pihak memastikan bahwa wilayah PBB tidak dilanggar dalam situasi apapun. Indonesia juga mendesak agar investigasi segera dilakukan terhadap serangan tersebut, serta menuntut pertanggungjawaban dari pihak yang terlibat.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper