Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Desa Hilisimaetano: Perjalanan Menelusuri Budaya Kuno Nias

Desa Hilisimaetano menyimpan banyak pesona budaya dan adat istiadat kuno yang terjaga dengan baik yang membawa berkah baru bagi masyarakatnya.
Seorang warga Desa Hilisimaetano tengah bersiap untuk melakukan atraksi adat lompat batu kebudayaan asli Nias Selatan/Bisnis-Muhammad Ridwan
Seorang warga Desa Hilisimaetano tengah bersiap untuk melakukan atraksi adat lompat batu kebudayaan asli Nias Selatan/Bisnis-Muhammad Ridwan

Bisnis.com, NIAS SELATAN - Menapaki Bawagoli Mbanua, pintu gerbang megah yang terbuat dari tumpukan batu megalitik, adalah langkah pertama yang membawa ke dalam pesona sejarah yang kental di Desa Hilisimaetano.

Setelah melewati gerbang, susunan anak tangga dari batu kuno siap mengantarkan langkah ke dalam desa. Ewali Goroha --halaman musyawarah desa yang dihiasi batu kuno-- menyambut hangat setiap tamu yang datang.

Desa Hilisimaetano memiliki tata letak yang unik, berbeda dari desa-desa lainnya di Indonesia. Rumah-rumah hanya dibangun di sisi kiri dan kanan. Di tengahnya, halaman luas dan bebatuan megalitik berfungsi sebagai pusat aktivitas adat.

Meski sudah berusia ratusan tahun, tradisi dan adat istiadat di Kecamatan Maniamolo, Nias Selatan, Sumatra Utara, tetap terjaga dengan baik. 

Warga Desa Hilisimaetano memberikan musik penyambutan tamu/Bisnis-Muhammad Ridwan
Warga Desa Hilisimaetano memberikan musik penyambutan tamu/Bisnis-Muhammad Ridwan

Kesan hangat melekat pada masyarakat Desa Hilisimaetano, alunan beduk dan tarian tradisional masyarakat desa menyambut tamu.

Begitu juga dengan Salahi Dakhi, pria berusia 85 tahun dengan ramah membuka pintu rumahnya lebar-lebar. Senyum hangatnya menyapa tamu, suaranya yang tak lagi lantang memanggil untuk mampir.

Sebagai ketua adat, semangatnya untuk melestarikan tradisi tidak pernah pudar. Setiap hari, dia mengenakan pakaian adat, mempertahankan identitasnya di tengah zaman yang terus berubah.

Salahi tinggal bersama seorang istri, fisiknya masih bugar untuk seseorang seusianya. Setiap hari dia masih naik turun tangga, maklum saja, rumah adat Desa Hilisimaetano adalah rumah panggung.

Salahi mempersilakan masuk ke dalam, isi rumahnya pun membuat decak kagum. Rompi prajurit dan senjata tradisional tertata rapi, mengingatkan akan kekayaan sejarah yang dimiliki oleh masyarakat Desa Hilisimaetano.

Sambil mengunyah sirih, Salahi berbagi kisah tentang bagaimana desanya selalu memegang teguh adat istiadat. Hal ini lah yang membuat desanya tetap lestari, meski modernisasi mengintai.

Ketika tengah larut dalam ceritanya, lantunan musik tradisional mulai menggema, diikuti teriakan memanggil warga untuk berkumpul di area lompat batu.

Seorang warga melakukan tradisi lompat batu/Bisnis-Muhammad Ridwan
Seorang warga melakukan tradisi lompat batu/Bisnis-Muhammad Ridwan

Musik ini mengiringi tradisi Fahombo, di mana para pemuda melompati tumpukan batu setinggi 2 meter sebagai simbol kedewasaan. Jika batu dapat dilewati oleh para remaja, maka mereka telah dinyatakan dewasa secara fisik.

Tradisi yang hanya dilakukan oleh laki-laki Suku Nias itu masih lestari di Desa Hilisimaetano. Karena keunikannya, tradisi ini telah membawa nama Desa Hilisimaetano ke seantero negeri.

Tidak hanya itu, tradisi lompat batu bahkan pernah menghiasi wajah uang kertas Rp1.000 yang beredar antara 1992 hingga 2006.

Kendati tradisi lompat batu tak lagi bisa dilihat pada cetakan uang kertas, tetapi prinsip yang dipegang teguh oleh warga Desa Hilisimaetano membuat semua keunikan adat dan budaya yang autentik masih terjaga dengan baik.

Terpikat Budaya Kuno Nias

Masyarakat adat Desa Hilisimaetano/Bisnis-Muhammad Ridwan
Masyarakat adat Desa Hilisimaetano/Bisnis-Muhammad Ridwan

Ikhtiar masyarakat Desa Hilisimaetano melestarikan budaya di desanya semata-mata untuk menjaga adat tradisi yang ada. Namun, usaha baik itu turut membuka pintu berkah baru.

Keunikan yang dimiliki Desa Hilisimaetano telah menjadi magnet bagi para wisatawan lokal hingga internasional.

Desa yang menjadi binaan Desa Sejahtera Astra oleh PT Astra International Tbk. pada 2022 tersebut tekah menjadi salah satu destinasi wisata pilihan di Pulau Nias.

Ketua Pokdarwis Hilisimaetano Heritage, Nove Waoma mengungkapkan, sebagai desa terbesar di Pulau Niat, tempatnya telah menjadi pusat adat dan budaya suku asli Nias.

Menurutnya, semangat mempertahankan adat dan tradisi agar tetap eksis menjadi penyemangat para warga Desa Hilisimaetano.

"Kita mempertahankan itu agar anak-cucu kita kelak tidak lupa dengan identitas," ujarnya kepada Bisnis baru-baru ini.

Nove mengungkapkan, menjaga semangat kolektif di tengah tantangan zaman bukanlah hal yang mudah.

Namun, warga terus berupaya menjaga kekompakan dan memberikan pemahaman kepada generasi muda agar tidak mudah tergerus oleh perubahan.

"Jangan sampai kita adat dan budaya yang ada tergerus oleh hal baru," tuturnya.

Warga Desa Hilisimaetano sedang berkumpul di dekat arena lompat batu/Bisnis-Muhammad Ridwan
Warga Desa Hilisimaetano sedang berkumpul di dekat arena lompat batu/Bisnis-Muhammad Ridwan

Menurut Nove, Program Desa Sejahtera Astra dari PT Astra International Tbk. telah membantu memperkuat infrastruktur desa, memudahkan desa ini dikenal lebih luas, baik di kancah lokal maupun internasional.

Dengan meningkatnya aktivitas pariwisata, masyarakat kini menikmati berbagai sumber pendapatan baru dari yang sebelumnya hanya bergantung pada kegiatan bertani, menyadap karet, ataupun beternak.

Setelah pandemi Covid-19, kedatangan tamu lokal sudah mencapai 100 orang setiap bulannya.

"Sebenarnya bisa [menjadi sumber rezeki] asal kita bisa konsisten, menjaga apa yang kita miliki, dan mereka punya semangat," kata Nove optimistis.

Warga Desa Hilisimaetano sedang membuat kerajinan tangan/Bisnis-Muhammad Ridwan
Warga Desa Hilisimaetano sedang membuat kerajinan tangan/Bisnis-Muhammad Ridwan

Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Baparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno yang telah melihat langsung keunikan adat istiadat dan budaya di Desa Hilisimaetano merasa kagum.

Sandiaga mengungkapkan, adat istiadat dan budaya di desa tersebut masih dijaga dan dilestarikan dengan baik oleh masyarakat setempat.

Dia merasakan kekuatan sejarah dan budaya yang terpelihara dengan baik, mulai dari Batu Megalitik hingga rumah adat yang terawat.

Tidak hanya itu, sistem pemerintahan adat yang masih dipegang teguh masyarakat Desa Hilisimaetano makin membuat kekuatan adat dan tradisi terasa kental.

"Kekentalan adat budaya lompat batu, tari perang, tari harimau, sampai penganugerahan tadi sudah saya nikmati. Dan saya melihat kekentalan sejarah dan budaya, saya melihat ini adalah atraksi utama kita, tradisi budaya untuk mempromosikan pariwisata dan ekonomi kreatif Nias Selatan," kata Sandiaga saat mengunjungi Desa Hilisimaetano pada 2022.

Setelah dianugerahi sebagai 50 desa wisata terbaik di Indonesia, Sandiaga berencana untuk menjadikan Desa Hilisimaetanö sebagai desa wisata berkelanjutan.

Selain potensi wisata, kawasan persawahan yang terbesar di Nias Selatan menjadikan potensi sebagai kawasan agrowisata.

"Kita juga akan meningkatkan desa wisata ini agar menjadi desa wisata berkelanjutan, kita akan kembangkan produk ekonomi kreatifnya, sehingga lapangan kerja terbuka dan penghasilan masyarakat meningkat," lanjutnya.

Perkembangan sektor pariwisiata di Kabupaten Nias Selatan
Perkembangan sektor pariwisiata di Kabupaten Nias Selatan

Badan Pusat Statistik Kabupaten Nias Selatan mencatat, sektor pariwisata mampu mencatatkan pemulihan yang cukup baik setelah terhantam pandemi Covid-19.

Sektor pariwisata tercatat telah berhasil mendatangkan sebanyak 59.200 wisatawan baik lokal maupun mancanegara pada 2022. Jumlah itu hampir pulih jika dibandingkan dengan realisasi sebelum pandemi Covid-19 pada 2019 dengan jumlah wisatawan sebanyak 69.595 wisatawan.

Dari situ, Pemerintah Kabupaten Nias Selatan pun mencatat, sektor pariwisata telah berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi yang baik selepas masa pandemi Covid-19.

Laju pertumbuhan ekonomi sektor pariwisata yang tercatat hanya mampu tumbuh 0,84% pada 2020 atau masa pada saat pandemi Covid-19 berlangsung, telah berhasil melesat pada realisasi 6,88% pada 2022. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Ridwan
Editor : Muhammad Ridwan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper