Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi Bingung Zaman Makin Modern Tapi Perang Makin Ramai

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku bingung dalam kondisi zaman yang kian modern masih sering ditemui perang antarnegara
Presiden Joko Widodo melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) untuk proyek PT Intiland Development Tbk di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, pada Senin, (12/8/2024). Foto: BPMI Setpres
Presiden Joko Widodo melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) untuk proyek PT Intiland Development Tbk di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, pada Senin, (12/8/2024). Foto: BPMI Setpres

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku bingung dalam kondisi zaman yang kian modern masih sering ditemui perang antarnegara yang kian ramai di tingkal global.

Hal ini disampaikannya saat memberikan pidato sambutan dalam silaturahmi dengan Asosiasi Forum Kerukunan Umat Beragama se-Indonesia (AFKUBI), di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Rabu (25/9/2024).

“Zaman semoderen ini masih ada perang kadang-kadang kalau kita berpikir secara normal gitu kok masih ada dalam peradaban baru dalam peradaban modern masih ada perang,” ujarnya dalam forum tersebut.

Orang nomor satu di Indonesia itu menyayangkan bahwa perang terus bergulir dan jumlahnya justru bertambah. Mulai dari Ukraina—Rusia, kemudian konflik Israel—Palestina, dan kini serangan udara dari Israel terhadap Lebanon.

Menurutnya, berbagai kondisi tersebut membuat persatuan, kerukunan dan toleransi menjadi nilai yang sangat berharga di negara manapun.

Oleh sebab itu, Kepala Negara berharap agar semua masyarakat bersyukur di Indonesia karena nilai kerukunan toleransi persatuan masih bisa terawat dengan sangat baik.

Jokowi menekankan bahwa cita-cita tersebut juga dapat direaliasikan apabila seluruh asosiasi saling bahu membahu mengatasi konflik dan perselisihan antarmasyarakat.

Harapannya, kata Jokowi, setiap pemuka agama mampu mengutamakan agar membuka ruang dialog sehingga setiap perselisihan antara umat beragama tidak membesar. Mengingat Indonesia merupakan Negara paling majemuk di dunia.

“Sukunya agamanya adat istiadat nya budayanya. Jika ada isu yang berpotensi memecah belah segera sekecil apapun segera luruskan dalam suasana sejuk agar stabilitas terjaga sehingga pembangunan bisa berjalan dan pertumbuhan ekonomi sebuah bangsa besar bisa kita kembangkan dan kita tingkatkan,” pungkas Jokowi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Akbar Evandio

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper